Makan Serangga Demi Emas
Hadiahnya emas batangan. Tantangannya: makan serangga. Kompetisi makan serangga goreng ini diadakan di Lijiang, Cina.
Hadiahnya emas
Badan Pariwisata Lijiang mempromosikan keunikan wilayahnya dengan kompetisi makan serangga berhadiah emas batangan. Kontestan berlomba memakan sebanyak mungkin serangga dalam waktu singkat. Kontes diadakan sebagai cara untuk merayakan Saizhuang Ji, sebuah tradisi tahunan kaum minoritas Yi dimana pria dan perempuan muda yang memasuki usia dewasa dipertemukan.
Busana indah, buatan tangan
Peserta kontes makan serangga mengenakan pakaian buatan tangan yang indah. Tahun ini, acara tradisional itu diikuti oleh beberapa ratus wisatawan. Mereka bisa menyaksikan budaya asli setempat, di antaranya kontes makan serangga. Wisatawan boleh ikut serta dalam kompetisi unik ini. Banyak di antara wisatawan berkomentar, bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mencoba hidangan semacam itu.
Aneka serangga goreng
Jenis serangga dalam perlombaan ini kebanyakan cacing bambu dan sejenis jangkrik yang digoreng. Penduduk Lijiang punya sejarah panjang dalam mengonsumsi serangga. Termasuk cacing bambu, locust, capung, belalang, cicada, dan ulat. Selama berabad-abad mereka sudah terbiasa makan serangga, karena dianggap merupakan sumber protein yang sangat baik.
Makan dengan lahap
Lihat ia makan dengan lahap. Namun salah satu peserta wanita dari Guangdong akhirnya menyerah setelah makan sekitar setengah kilogram serangga. Ia mengatakan beberapa serangga berwarna hitam rasanya tidak enak dan terlalu kering. Padahal ia mengaku pemakan serangga berpengalaman, karena biasa makan cacing saat di rumah.
Pemenangnya makan lebih dari sekilo serangga
Setelah lima menit adu makan serangga, hampir semua peserta mulai menyerah. Seorang pria muda asal Chongqing yang bernama Peng dinyatakan sebagai pemenang. Dia mampu melahap 1,23 kilogram serangga goreng. Atas upayanya, Peng menerima sebuah bar emas 24 karat kecil seukuran pemantik rokok. Dia juga menjadi berita utama di seluruh Cina.
Promosi budaya setempat
Selama dua dekade terakhir, penduduk dan pedagang Lijiang telah menuai keuntungan dari ledakan pariwisata yang terus berkembang. Pundi-pundi kas pemerintah juga dipenuhi dengan uang yang dikumpulkan dari pajak dan penjualan tiket. Daerah ini menjadi salah satu tempat wisata paling terkenal di Cina. Acara makan serangga makin menempatkan Lijiang kembali menjadi sorotan nasional.
Berani mencoba?
Tidak hanya Lijiang, tapi di seluruh provinsi Yunnan, telah diinstruksikan untuk "mengembangkan sumber daya pariwisata" untuk "membantu orang keluar dari kemiskinan". Mempromosikan budaya etnis di Yunnan dirancang untuk menarik wisatawan. Makan serangga nampaknya, mungkin baru sebagai permulaan. Berani mencoba? Ed: ap/vlz (nextshark/scmp/gokunming)