1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bakamla Akan Jadi Koordinator Keamanan Laut Indonesia

6 Maret 2020

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut saat ini ada 7 lembaga yang menangani keamanan laut Indonesia. Menurutnya kesatuan komando diperlukan agar koordinasi kemanan laut menjadi terpusat.

https://p.dw.com/p/3YwmV
Kapal Perang Indonesia
Foto: Koarmada I TNI AL

Menko Polhukam Mahfud MD mengunjungi Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk membahas soal Omnibus Law Keamanan Laut. Dalam kunjungan itu Mahfud disambut oleh Kabakamla Laksamana Madya Aan Kurnia.

"Hari ini saya ke Bakmla karena sekarang kita sedang menggarap satu instrumen hukum, instrumen peraturan perundang-undangan yang akan membuka koordinasi keamanan laut itu bisa ditangani secara lebih sederhana dan koordinasinya terpusat," Kata Mahfud di Kantor Bakamla, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (06/03).

Mahfud menuturkan bahwa jika dikehendaki oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) maka Bakamla akan menjadi penjuru dalam mengamankan keamanan di wilayah laut.

"Kalau Presiden menghendaki Bakamla ini menjadi koordinator atau penjuru di dalam penanganan keamanan laut. Karena selama ini kan masih banyak, minimal masih ada 7 kan yang nangani. Sekarang, okelah 7 tapi nanti koordinasinya tuh menyatu," tuturnya.

Mahfud pun kemudian meninjau segala kesiapan Bakamla mulai dari teknologi hingga Sumber Daya Manusia (SDM). Nantinya, Mahfud meyakini langkah-langkah baru dalam mengkoordinir keamanan laut ke depannya bisa segera terwujud sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi.

Di Kantor Bakamla, Mahfud juga mengecek kondisi laut Indonesia menggunakan alat komando pengendalian (Kodal). Mahfud menuturkan melalui Kodal, semua pergerakan kapal-kapal di perairan Indonesia bisa terlihat. Dari hasil pengamatannya itu, dia menyimpulkan bahwa laut Indonesia sangat kaya dan luas, rumit serta rawan.

"Kita tadi bisa lihat misalnya di Natuna tuh ada kapal sedang bergerak ke mana dari mana di Irian juga, di Surabaya juga, kita bisa lihat dari Kodal sini. Komando Pengendalian dari sini. Sehingga kesimpulannya memang lautan kita tuh sangat luas, kaya, rumit, dan rawan," tuturnya.

Mahfud menjelaskan rumit yang dimaksud yakni dari segi peraturan perundang-undangannya. Kemudian rawan dimasuki oleh kapal-kapal asing. Kerawanan dan kerumitan itu yang menjadikan Indonesia perlu untuk menyatukan komando keamanan di wilayah laut. Sehingga semuanya menjadi lebih sederhana.

"Nah itulah perlunya kemudian adanya kesatuan komando, komando pengendali itu supaya lebih sederhana daripada yang ada sekarang," kata dia. (Ed: rap/pkp)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Ke Bakamla, Mahfud Md Bahas Omnibus Law Kemananan Laut

Mahfud Md: Lautan Indonesia Rumit dan Rawan Masuk Kapal Asing