Kuburan Terangkat Akibat Kenaikan Air Laut
10 Juni 2014Jasad sekitar 20 pria dewasa yang dikuburkan di pemakaman kecil di tepi pantai, terangkat dari dalam tanah karena kenaikan air laut di kepulauan Marshall. Kerangka kemudian dihanyutkan oleh gelombang air laut hingga tersapu ke tepi pantai Pulau Enniburr.
Salah seorang pejabat pemerintahan Jepang mengatakan, "Jika kerangka tersebut benar dari tentara Jepang, ini adalah kasus langka dari ombak laut yang mengerosi kuburan dan mengekspos isinya."
Sejak puluhan tahun, Jepang mencoba menemukan jasad jutaan warganya, termasuk tentara, yang tersebar di wilayah Asia Pasifik yang dulunya diduduki oleh Jepang hingga Perang Dunia II berakhir. Jepang menguasai Kepulauan Marshall dari tahun 1914 hingga fase akhir perang, saat AS mengambil alih kendali.
Kepulauan Marshall dan pulau di Samudera Pasifik lainnya semakin terancam oleh kenaikan permukaan air laut. Banyak wilayah pesisir yang kini beresiko terkena erosi.
Menteri luar negeri Kepulauan Marshall Tony de Brun menyalahkan perubahan iklim yang mengancam eksistensi kepulauan yang berada hanya dua meter di atas permukaan air laut.
Pakar iklim mengatakan, pemanasan global rata-rata menaikkan tingkat permukaan air laut di dunia hingga sekitar 19 cm di abad terakhir. Sementara itu, menurut hasil studi PBB, Kamis (05/06/14), perubahan pada angin dan arus di kawasan Pasifik menyebabkan kenaikan air laut di wilayah tersebut lebih cepat dari rata-rata dunia sejak tahun 1990an.
vlz/ap (rtr, afp)