KTT NATO di Madrid Bahas Penguatan Pasukan Perbatasan Timur
29 Juni 2022Bagi Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg, yang berusia 63 tahun, KTT di Madrid tadinya akan menjadi pertemuan puncak terakhirnya, sebelum meletakkan jabatan. Tapi perang di Ukraina mengubah situasi dan semua rencana.
Mantan Perdana Menteri Norwegia itu diminta untuk memperpanjang masa jabatannya, karena ke-30 anggota NATO tidak mau mengambil risiko mengganti sekretaris jenderal dalam situasi krisis.
''Pertemuan puncak di Madrid akan menjadi transformasi dari keputusan-keputusan penting. Yaitu sebuah konsep strategis baru menghadapi sebuah realita baru di sektor keamanan, sebuah perubahan radikal dalam kemampuan pertahanan dan penyerangan NATO. Dan kami akan mendukung Ukraina, sekarang dan di masa depan”, kata Stoltenberg menjelang pembukaan KTT Madrid.
Fokus utama adalah penguatan perbatasan timur NATO. Jika sebelumnya Rusia dianggap sebagai mitra strategis NATO, maka situasinya berubah jauh setelah invasi ke Ukraina. Rusia kini menjadi ancaman terbesar bagi NATO dalam perang konvensional.
Sampai hari Senin (28/6), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan masih bersikeras menolak keanggotaan kedua negara. Namun Selasa malam sikapnya berubah. Kompromi yang dicapai Turki dengan Swedia dan Finlandia melegakan semua pihak di NATO.
Pasukan gerak cepat NATO diperluas
Selama beberapa bulan terakhir, NATO telah memperkuat pasukannya di perbatasan timur dengan penambahan pasukan di Polandia, Estonia, Latvia dan Lituania. Sekitar 100.000 pasukan Amerika Serikat sudah disiagakan. Antara lain 10.000 pasukan di Polandia. 40.000 pasukan AS kini berada langsung di bawah komando NATO.
Terutama negara-negara kecil di sepanjang perbatasan Timur meminta agar kehadiran pasukan penjaga perbatasan NATO ditingkatkan beserta dengan persenjataan. Saat ini sedang didiskusikan penguatan pasukan gerak cepat NATO sampai 300.000 tentara, yang sewaktu-waktu bisa dikeragkan dalam waktu singkat.
Perkembangan NATO akan tergantung dari perkembangan politik di negara-negara anggotanya, terutama di AS, Inggris, Prancis, Jerman dan Italia. Pemerintahan AS di bawah Joe Biden misalnya sangat mendukung dan menyokong NATO, sementara presiden sebelumnya, Donald Trump, menganggap NATO sudah tidak diperlukan lagi.
(hp/pkp)