Krisis Global Perparah Ancaman Kelaparan
15 Oktober 2009Laporan mengenai kelaparan di dunia dari badan pangan dan pertanian PBB-FAO menjadi tema komentar harian internasional.
Harian liberal kiri Perancis Liberation yang terbit di Paris dalam tajuknya berkomentar : Kini pendapatan di belahan bumi bagian selatan semakin menyusut. Lebih sedikit bantuan internasional yang tersedia. Juga para buruh migran semakin sedikit mengirimkan uang ke negara asalnya. Ramuan berbagai faktor penyulit itu, ditambah lagi dengan perang laten, dari Somalia hingga Pakistan. Apakah dengan itu kita harus putus harapan? Tidak! Sebab di belahan bumi bagian utara terdapat sarana untuk menyelamatkan rakyat yang terancam kelaparan. Semua mengetahui, kerusakan hebat apa yang diakibatkan budaya pertanian di bagian selatan. Tapi masih dimungkinkan, negara-negara ini dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Kelaparan bukanlah nasib yang tidak bisa diubah.
Harian Perancis lainnya Paris-Normandie berkomentar : Sejak lama sudah diketahui, sekitar 30 negara yang menderita bencana kelaparan hebat, hanya dapat dibantu dengan subsidi besar-besaran di bidang pertaniannya. Tapi angka statistik terbaru justru memicu ketakutan. Bantuan subsidi pertanian secara keseluruhan dari negara-negara donor, sejak tahun 1980 merosot tajam dari 17 persen menjadi hanya tinggal 3,8 persen. Sekarang tidak boleh lagi membuang waktu. Kita mencemaskan dampak pemanasan global yang kita ciptakan sendiri. Negara-negara yang hanya dapat mengartikan bahwa pemanasan global berarti meningkatnya kelaparan, memiliki hak untuk memperoleh bantuan rencana penyelamatan.
Harian Luxemburg Luxemburger Wort berkomentar : Anggota PBB sudah menyadari, salah satu dari tujuan inti sasaran Millenium, yakni mengurangi warga yang kelaparan di dunia hingga separuhnya sampai tahun 2012, akan gagal. Kenyataannya, jumlah warga yang kelaparan justru meningkat. Sekitar satu milyar penduduk dunia kelaparan. Fakta ini amat mengejutkan, karena sebetulnya bahan pangan tersedia dalam jumlah mencukupi untuk semua penduduk dunia. Penjelasan mengenai penyebab kelaparan amat banyak. Dari mulai bencana alam, perang, perubahan iklim, ledakan pertumbuhan penduduk sampai salah urus ekonomi. Sebetulnya kelaparan bukan nasib fatal. Dimana ada kemauan politik, di situ ada jalan keluarnya. Tapi memerangi kelaparan bukan sekedar masalah uang. Semakin tegas terlihat, tantangan global seperti kelaparan, memerlukan cara pemecahan yang terpadu.
Terakhir harian Jerman Neuen Presse yang terbit di Hannover berkomentar : Di hari belakangan ini kita membaca berita mengenai dua rekor yang mengejutkan. Yang pertama rekor manusia kelaparan yang mencapai satu milyar orang. Dan yang kedua rekor mengenai gaji serta bonus manajer perbankan di AS. Setelah direnungkan kembali, kedua berita ini ternyata berkaitan amat erat. Kini semakin banyak orang kelaparan akibat krisis ekonomi global, yang dipicu oleh ambruknya sektor perbankan dan investasi AS. Sementara di satu sisi para bankir berisiko itu dibantu dengan dana penyelamatan milyaran Dolar, di sisi lainnya bantuan untuk manusia kelaparan di seluruh dunia justru dipotong drastis.
AS/AR/dpa/afpd