Kisah Sukses Konservasi Alam
Upaya melindungi dunia fauna butuh perjuangan keras. Tahun ini beberapa keberhasilan penting tercapai.
Keputusan Bersejarah Bagi Perlindungan Hiu
Bulan Maret, 178 negara anggota konvensi perdagangan internasional spesies terancam (CITES) memutuskan untuk meregulasi perdagangan lima jenis hiu. Para pedagang kini memerlukan ijin dari CITES untuk membuktikan bahwa hiu diperoleh secara legal. Sekitar 100 juta hiu dibunuh setiap tahunnya untuk sup sirip hiu atau terjebak dalam jaring nelayan.
"Kembalinya" Rusa Yang Terancam Punah
Populasi rusa Andes Selatan (Huemul) di Chili hampir musnah. Habitatnya dirusak sapi yang dibiarkan peternak bergerak bebas di taman nasional. Rusa ini juga menjadi sasaran para pemburu. Kampanye anti pemburuan liar dan peternakan berkesinambungan berhasil mewujudkan kondisi yang lebih baik bagi rusa Huemul. Hewan ini kini kembali ke wilayah pembiakkan alamnya dan populasinya bertambah.
Ruang Gerak Bebas Beruang Kutub
Di abad 19 dan 20, beruang kutub diburu dan pemukiman manusia merambah ke wilayah tempat tinggalnya. Tapi di tahun 1973, Kanada, Greenland, Norwegia, dan AS menandatangani perjanjian untuk melindungi beruang kutub. 40 tahun kemudian, upaya tersebut berlanjut. Tahun ini, Rusia mendirikan kawasan perlindungan baru di Arktik, Taman Nasional Beringia dan zona sekitar kepulauan Wrangel dan Herald.
Bison Jerman Kembali ke Alam Liar
April lalu, delapan bison Eropa dilepas ke hutan di barat Jerman. Ini pertama kalinya bison bisa bergerak bebas dalam 300 tahun terakhir. Hewan ini diburu hingga hampir punah. Bison liar terakhir dibunuh di tahun 1920an. Namun, kebun binatang dan pihak swasta memelihara 12 bison yang bisa berkembang biak. Hewan inilah yang menjadi nenek moyang 4000 bison Eropa masa kini.
Primata Kalahkan Prospektor
Perusahaan minyak dan gas Total dari Perancis menyatakan tidak akan mengeksplorasi minyak di situs warisan budaya dunia tertua Afrika bulan Mei lalu. Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo adalah rumah bagi banyak spesies langka, termasuk gorila pegunungan, simpanse dan gajah. Keputusan ini diambil setelah adanya aksi kampanye dari organisasi WWF.
Kemenangan Lebah Madu
Komisi Eropa bulan Mei lalu memutuskan untuk membatasi penggunaan tiga jenis pestisida yang membahayakan populasi lebah madu di benua tersebut. Lebah memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman. Bahan kimia yang disebut sebagai neonikotinoid, tidak akan lagi digunakan bagi bibit, tanah atau daun tanaman yang penting bagi lebah.
Pulau Pulih Kembali
Pekerjaan tiga dekade untuk membangun kembali ekosistem asli di pulau Mauritius kini membuahkan hasil. Di Ile aux Aigrettes seluas 25 hektar, Mauritius Wildlife Foundation menciptakan tempat penampungan bagi tanaman dan hewan yang ternacam punah, seperti burung kacamata zaitun ini. Lebih dari 100 spesies lenyap dari Mauritius setelah pulau ini mulai dihuni manusia di tahun 1500an.
Pemburuan Serigala Berlanjut
Populasi serigala abu-abu di AS hampir musnah. Tapi berkat kebijakan proteksi nasional eksistensi hewan ini kembali pulih. Bahkan, kini dipertimbangkan untuk menghapus jenis hewan tersebut dari daftar hewan yang terancam di beberapa negara bagian. Tapi apakah ini kisah sukses? Tanpa proteksi pemerintah, pakar khawatir serigala akan kembali diburu dan pekerjaan puluhan tahun sia-sia.