Kisah Bocah Albino Korban Kejahatan Klenik
Tangannya dipenggal untuk dijadikan jimat, organ tubuhnya diburu karena dianggap membawa keberuntungan: Bocah Albino asal Tanzania harus hidup dalam ketakutan lantaran takhayul yang beredar di masyarakat.
"Jimat" Hidup Yang Terancam Mati
Bocah Albino di Tanzania hidup dalam ancaman bahaya. Pasalnya keyakinan lokal menilai mereka sebagai hantu yang membawa bencana. Banyak bocah dipotong tangannya buat dijadikan jimat. Termasuk Emmanuel Rutema yang berusia 15 tahun. Sekelompok orang memenggal tangannya dan memotong habis jari di tangan yang lain, serta nyaris memotong lidah dan mencabut giginya.
Kebiadaban Takhyul
Kini empat bocah albino korban kekerasan klenik dibawa ke Amerika Serikat untuk mendapat lengan prostesis. Mereka termasuk 200 bocah asal Afrika yang mendapat perawatan medis secara gratis di AS dalam 20 tahun terakhir. "Kami menolong bocah korban ranjau atau bencana alam. Tapi kasus ini benar-benar disengaja," kata Elissa Montanti, aktivis HAM AS.
Trauma Berkepanjangan
"Mereka trauma dan masih ketakutan. Mereka tidak percaya siapapun," kata Elissa. "Ketika pertamakali datang, mereka sangat ketakutan," imbuhnya. Keempat bocah albino ini akan dirawat selama dua bulan di sebuah rumah sakit di Philadephia. Ongkos pengobatan sepenuhnya ditanggung organisasi amal, Global Medical Relief Fund.
Dilindungi dan Dilecehkan
Sebenarnya semua bocah albino di Tanzania mendapat perlindungan khusus dari pemerintah. Mereka hidup dalam sekolah asrama yang saat ini berjumlah 31 buah di seluruh Tanzania. Namun Badan PBB untuk Anak-anak, UNICEF, mengritik kondisi di sekolah tersebut karena dinilai menyedihkan. Para bocah dilaporkan mendapat perlakuan tidak senonoh dan kerap mengalami pelecehan seksual.
Kelainan Berbuntut Diskriminasi
Albinisme yang berupa defisit pigmen Melanin pada kulit, mata dan rambut adalah kelainan bawaan yang diidap oleh satu dari 20.000 penduduk dunia. Kelainan tersebut terutama marak di Afrika Sub-Sahara, terutama Tanzania yang mencatat kasus Albinisme pada satu dari 1.400 penduduk. PBB mencatat setidaknya 75 bocah albino dibunuh di Afrika Timur antara 2000-2015.
Daftar Harga dari Neraka
Menurut Lembaga HAM PBB, organ tubuh bocah alibno dibanderol tinggi di pasar gelap lantaran dianggap bernilai untuk kegiatan klenik. Lengan dihargai 2.000 Dolar AS atau setara dengan 26 juta Rupiah dan sebuah jenazah bisa mencapai 75.000 Dolar AS atau satu miliar Rupiah.
Dibunuh, Demi Kepercayaan Semu
Untuk menangkal fenomena ganjil itu pemerintah Tanzania sejak 2015 lalu mulai memerangi praktik perdukunan karena mendorong pembunuhan bocah albino. Pakar menilai praktik tersebut sulit diberangus lantaran jasa dukun juga digunakan oleh politisi nasional. Jelang pemilu 2015 silam misalnya, PBB mewanti-wanti terhadap meningkatnya serangan pembunuhan terhadap bocah albino di Tanzania .