Kini Zamannya Zebra Cross Tiga Dimensi

Transportasi sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas. Untuk mobilitasnya, masyarakat menggunakan kendaraan bermotor. Namun, hal tersebut harus diimbangi oleh budaya keselamatan berkendara yang baik. Karena peraturan yang telah diterapkan oleh pembuat kebijakan pun tidak akan berguna bila pelaksanaannya tidak dijalani oleh publik transportasi.

Peraturan lalu lintas yang dibuat berfungsi memberikan rasa aman, nyaman, dan tertib untuk masyarakat. Pengendara mobil, motor, serta pejalan kaki harus memberikan kontribusi berupa ketertiban. Salah satu elemen lalu lintas yang sering dipinggirkan adalah akses bagi  pejalan kaki. 

Untuk berjalan di trotoar misalnya, di Ibukota besar seperti Jakarta, trotoar terkadang dipenuhi motor yang melintas untuk menerobos kemacetan. Menyebrang jalan di zebra cross juga menjadi halangan tersendiri bagi para pejalan kaki. Mobil dan motor dengan arogannya kadang memotong jalur penyebrangan pejalan kaki tersebut. Padahal trotoar dan zebra cross merupakan akses utama bagi pejalan kaki.

Di Jalan Danau Tondano Raya, Depok Timur, Jawa Barat, menjadi ramai dipadati kendaraan setelah ada perbaikan dan pengaspalan jalan. Karena jalanan yang bagus dan tidak adanya polisi tidur para pengendara lantas memacu kendaraan dengan kecepatan yang tinggi.

Inisiatif warga 

Para pemuda yang bernaung dalam Karang Taruna khawatir terjadi kecelakaan sebab banyak anak yang bermain di jalan tersebut. Mereka lalu berinisiatif melukis gambar-gambar tiga dimensi guna memperlambat laju kendaraan yang ramai berlalu lalang. Efek timbul dari gambar tersebut membuat pengendara melihat benda nyata yang sedang tergeletak di atas jalan itu. 

Dari delapan gambar yang dibuat, zebra cross adalah salah satunya. Impresi tiga dimensi yang muncul membuat gambar tersebut seolah-olah seperti balok yang dijajarkan di tengah jalan. Pengendara kendaraan bermotor pun melaju lambat untuk memastikan jalan yang dilalui tidak terhadang. Selain gambar zebra cross ada pula gambar-gambar lain seperti jurang, perahu, serta tangga. Kawasan itu kini dipenuhi netizen untuk mengabadikan momennya dengan berfoto. 

Bagaimana di negara-negara lain?

Negara lain seperti Islandia, India, dan Cina telah lebih dahulu menerapkan gambar tiga dimensi. Kota kecil Isafjordur di Islandia, telah menerapkan gambar tiga dimensi di jalan raya. Perusahaan pelukis jalan Vegamálun Gíh adalah kreatornya. Pemberi mandat adalah Departemen Lingkungan Kota yang berharap dengan adanya ilusi balok melayang dapat memperlambat kecepatan pengendara. Bila proyek ini berhasil, nantinya zebra cross tiga dimensi akan diterapkan di sekitar kota.

Di India, sejak 2016, kota Ahmedabad telah melukis jalan-jalannya guna meningkatkan keselamatan pengguna lalu lintas. Pelukisnya adalah ibu dan anak, Shakuntala Panya dan Saumya Thakkar. Khawatir dengan tingginya angka kecelakaan di India, Thakkar dibantu sang ibu berinisiatif melukis jalan penyebrangan tiga dimensi. Kota-kota lain di India pun tertarik untuk menerapkan hal serupa. Proyek ini dinyatakan berhasil mengurangi kecepatan laju kendaraan.

Akibat musim panas di Kota Yulin, Cina, banyak orang menggunakan fasilitas kolam renang umum dalam sebuah sekolah menengah. Penyebrangan jalan pun menjadi ramai. Kepolisian lalu lintas lantas melukis zebra cross tiga dimensi agar para penyebrang menjadi lebih aman saat melintas. Bahkan, perusahaan Sichuan Jiangyou Yushu Yeshili Reflective Material di Cina, menjual produk B4011X. Yaitu stiker zebra cross tiga dimensi yang terbuat dari bahan polimer fleksibel, pigmen, dan manik-manik kaca mikro. Stiker tersebut dapat bertahan selama dua tahun saat direkatkan pada beton, aspal, semen, dan marmer.

yp/ap (dari berbagai sumber)