Ketua Umum SPD Martin Schulz Mengundurkan Diri
14 Februari 2018Martin Schulz hari Selasa (13/2) mengumumkan pengunduran dirinya yang langsung berlaku secara efektif. Karena ketua umum baru rencananya akan dipilih dalam Kongres Partai, untuk sementara, wakil ketua Olaf Scholz mengambil alih kepemimpinan SPD. Martin Schulz sendiri mengusulkan Andrea Nahles sebagai penggantinya.
"Dengan pengunduran diri saya dari jabatan (ketua umum) dan keputusan untuk tidak terlibat dalam pemerintahan (baru), saya ingin mengakhiri debat personil SPD agar anggota benar-benar dapat berkonsentrasi pada apa yang ada dalam kesepakatan koalisi," kata Schulz kepada wartawan.
"Saya meninggalkan jabatan ini tanpa kepahitan atau kebencian," tandasnya. Hampir setahun lalu, Martin Schulz terpilih sebagai ketua umum SPD dengan 100 persen suara delegasi. Ketika itu dia sempat menjadi harapan SPD untuk berhadapan dengan Kanselir Angela Merkel dalam pemilu.
Andrea Nahles Akan Menjadi Penerus Schulz
Nominasi mantan Menteri Tenaga Kerja Andrea Nahles yang diusulkan Martin Schulz diterima oleh jajaran pimpinan SPD dengan suara bulat.
Jika terpilih dalam Kongres Partai di Wiesbaden bulan April mendatang, Andrea Nahles akan menjadi perempuan pertama yang memimpin SPD dalam 150 tahun sejarahnya. Walikota Flensburg Simone Lange menyatakan akan mencalonkan diri sebagai penantang Andrea Nahles.
Walikota Hamburg Olaf Scholz, yang disebut-sebut akan menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan baru, memimpin SPD secara komisaris sampai kongres SPD pada 22 April.
Kejatuhan Martin Schulz
Pengumuman pengunduran diri Martin Schulz merupakan etape akhir gejolak di tubuh SPD karena kepemimpinannya. Usai pemilu September lalu, Martin Schulz langsung mengumumkan bahwa partainya akan menjadi oposisi. Namun kemudian dia berubah haluan dan memulai perundingan koalisi dengan CDU/CSU.
Martin Schulz juga menyatakan dia tidak akan menjadi anggota kabinet dalam pemerintahan koalisi yang akan dipimpin Kanselir Angela Merkel. Namun pada akhir perundingan koalisi, namanya disebut-.sebut sebagai calon menteri luar negeri. Hal itu mengundang kritik dari menlu saat ini, Sigmar Gabriel, yang secara tidak langsung menuduh Martin Schulz ingkar janji. Tidak ada pembicaraan soal penggantian menteri luar negeri sebelumnya, kata Gabriel, yang mengisyaratkan dia tetap ingin menjalankan posisi itu.
Setelah makin kritik gencar, Martin Schulz akhirnya mengumumkan bahwa dia tidak akan mengisi jabatan menteri luar negeri Jerman. Sikap plin-plan itu akhirnya memaksa mantan ketua parlemen Eropa itu meletakkan semua jabatan puncak di SPD dan mengubur ambisinya. Dalam jajak pendapat terakhir, SPD melorot lagi jauh di bawah 20 persen dan kini hanya mencapai 17 persen.
hp/vlz (dpa, afp, rtr)