Kanselir Jerman Optimis Hadapi 2012
31 Desember 2011Revolusi di Afrika Utara dan Timur Tengah, bencana gempa, banjir dan kecelakaan nuklir di Jepang, serta kelahiran warga bumi yang ke tujuh miliar. Semua peristiwa ini disebut Angela Merkel sebagai, "2011 adalah tahun yang penuh perubahan mendalam."
Mata Uang Euro dan Merkel
Merkel menyinggung krisis utang Eropa sebagai "uji ketahanan terberat dalam sepuluh tahun terakhir ini." Kanselir Jerman juga tahu betul bahwa "banyak warga Jerman yang khawatir dengan keamanan mata uang Euro." Namun, menurut Merkel, "warga bisa mengandalkan saya dalam penguatan Euro". Lebih lanjut Merkel mengemukakan bahwa pelajaran yang bisa ditarik dari krisi ini adalah, "mata uang bersama dapat benar-benar berhasil jika kita di Eropa bekerja sama lebih erat dari sebelumnya."
Jerman yang Lebih Terbuka
Seperti yang sudah diutarakan Presiden Jerman Christian Wulff dalam pidato Hari Natal, Merkel juga menyinggung terungkapnya misteri pembunuhan sepuluh orang oleh "kelompok teror ekstrem kanan". Pembunuhan itu sudah berlangsung sejak lebih dari sepuluh tahun lalu.
Merkel mengatakan bahwa warga Jerman bertanggung jawab pada korban dan dirinya sendiri untuk cepat mengungkap kejahatan itu. Lebih lanjut Merkel menegaskan, "Tugas kita untuk mempertahankan nilai-nilai masyarakat bebas dan terbuka, setiap saat dan menentang segala bentuk kekerasan."
Janji Perbaikan
Kanselir Jerman Angela Merkel menjanjikan masa depan lebih baik bagi warga Jerman. Keluarga harus didukung dan pelayanan bagi mereka yang memerlukan perawatan khusus juga ditingkatkan.
Merkel juga menyinggung masalah energi. Dikatakannya, "Agar ekonomi berhasil dan gaya hidup juga ramah lingkungan, konsep energi Jerman harus diterapkan sungguh-sungguh." Yang dimaksud Merkel adalah penggunaan energi terbarukan dan keluar dari penggunaan energi nuklir. Perubahan konsep energi Jerman sangat erat berkaitan dengan kecelakaan nuklir di Jepang yang terjadi tahun ini.
Merkel mengakhiri pidato Tahun Baru dengan optimisme menghadapi tantangan masa depan.
Peter Stützle/Luky Setyarini
Editor: Renata Permadi