1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Jokowi: PPKM Mikro Masih Menjadi Kebijakan Paling Tepat

24 Juni 2021

Jokowi sebut kebijakan PPKM Mikro bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat. Ia juga menegaskan bahwa PPKM Mikro dan lockdown punya esensi yang sama sehingga tidak perlu dipertentangkan.

https://p.dw.com/p/3vT00
Presiden RI Joko Widodo
Presiden RI Joko WidodoFoto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Desakan lockdown menyeruak sejak kasus COVID-19 di Indonesia terus melonjak. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memilih tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dibanding lockdown.

Jokowi mengatakan, PPKM Mikro merupakan pilihan yang paling tepat untuk menghentikan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia. Bukan lockdown, ataupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang juga didesak untuk diterapkan.

"Pemerintah telah menerima banyak masukan-masukan dan tentunya kami menyambut baik setiap masukan baik pribadi, kelompok, ataupun masyarakat, termasuk usulan untuk memberlakukan kembali PSBB dan lockdown mengingat lonjakan kasus positif yang sangat pesat," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/06).

"Dan, pemerintah telah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan COVID-19 hingga ke tingkat desa atau langsung ke akar masalah yaitu komunitas," imbuhnya.

Berjalan tanpa matikan ekonomi rakyat

Menurut Jokowi, PPKM Mikro lah yang paling pas diterapkan. Hal itu didasarkan atas kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi politik Indonesia. Juga pengalaman dari negara lain.

"Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi politik di negara kita Indonesia, dan juga pengalaman-pengalaman dari negara lain," kata Jokowi.

Selain itu, lanjut Jokowi, PPKM Mikro juga bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat. Oleh sebab itu, PPKM Mikro masih dipandang sebagai kebijakan yang paling tepat.

"Kenapa pemerintah memutuskan PPKM mikro? Pemerintah melihat bahwa kebijakan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini untuk mengendalikan COVID-19 karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat," ungkapnya.

Esensi PPKM Mikro dan lockdown sama

Lagipula, Jokowi menilai, PPKM Mikro dan lockdown memiliki esensi yang sama. Keduanya sama-sama membatasi kegiatan masyarakat. Karena itu, tak perlu dipertentangkan.

"Jika PPKM Mikro terimplementasi dengan baik, tindakan-tindakan di lapangan yang terus diperkuat, semestinya laju kasus bisa terkendali. Persoalannya, PPKM mikro saat ini belum menyeluruh dan masih sporadis di beberapa tempat," tutur Jokowi.

Pemda pertajam PPKM Mikro

Jokowi pun meminta pemerintah daerah untuk meneguhkan komitmennya dan mempertajam penerapan PPKM Mikro. Dia juga meminta agar posko-posko COVID-19 di desa atau kelurahan dioptimalkan.

"Fungsi utama posko adalah mendorong perubahan perilaku masyarakat agar disiplin 3M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan. Kedisiplinan 3M menjadi kunci. Dan, menguatkan pelaksanaan 3T: Testing, Tracing, Treatment hingga ke tingkat desa," kata dia.

Semua bisa terpapar

Jokowi juga meminta semua masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Dia menegaskan, virus Corona bisa menyerang siapa saja.

"Oleh sebab itu mari kita semua lebih berdisiplin, disiplin yang kuat menghadapi wabah ini. Wabah ini masalah yang nyata. Penyakit ini tidak mengenal ras maupun diskriminasi. Setiap orang tidak peduli asal-usulnya, status ekonominya, agamanya, maupun suku bangsanya, semuanya dapat terkena. Ini penyakit yang tidak melihat siapa kita. Jika kita tidak berhati-hati dan tidak disiplin menjaga diri, kita bisa kena," papar Jokowi. (Ed:gtp/rap)

Data kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia
Data kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Desakan Lockdown ke Jokowi tapi PPKM Mikro Tetap Jadi Pilihan