Jokowi Kunjungi Pengungsi di Bali
Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana mengunjungi kamp pengungsi di Bali untuk menyalurkan bantuan senilai 7,1 milyar Rupiah. Dia berjanji akan membantu pengungsi meminimalisir dampak bencana pada ekonomi warga
Kunjungan Dari Istana
Presiden Joko Widodo menyempatkan berkunjung ke Bali untuk menyaksikan penyaluran bantuan bagi pengungsi. Bersama Ibu Negara Iriana, ia mendatangi Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, dan lokasi pengungsian di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung.
Evakuasi Belum Tuntas
Saat ini sudah lebih dari 76.000 penduduk yang tinggal di sekitar kaki Gunung Agung sudah dievakuasi ke 377 titik pengungsian. Selain 62.000 warga di kaki gunung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengungsikan 14.000 penduduk yang tinggal di luar zona bahaya.
Bantuan di 13 Truk
Dalam kunjungan tersebut Jokowi menyerahkan bantuan senilai 7,2 milyar Rupiah yang diangkut dengan 13 truk dan terdiri atas 5.000 lembar selimut, 18.230 matras, 520.000 masker, 12.000 kilogram beras serta kebutuhan lainnya. "Kita semua memanjatkan doa agar meringankan cobaan ini," katanya di hadapan pengungsi.
Bantuan Pasca Bencana
Jokowi mengatakan pemerintah akan berusaha meminimalisir dampak kerugian terhadap warga, "termasuk tentu saja kegiatan ekonomi yang terhenti. Tapi tentu saya prioritas yang terpenting adalah keselamatan," ujarnya.
Tanpa Kepastian
"Tidak ada kepastian kapan meletus atau bahkan jadi meletus atau tidak," kata Presiden di hadapan 21.000 warga yang mengungsi di Klungkung, Bali. "Dan kita juga tidak dapat memprediksi dengan akurat kapan persisnya dan seberapa besar intensitasnya."
Bantuan Tidak Terduga
Jokowi meminta warga untuk patuh pada instruksi pemerintah untuk bisa meminimalisir dampak letusan Gunung Agung. Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri telah mengimbau Gubernur Bali untuk tidak ragu menggunakan Belanja Tidak Terduga buat membantu pengungsi.
Peringatan Penerbangan
Pusat Volkanoligi dan Migitasi Bencana Geologi sejak Selasa (26/9) menaikkan level peringatan penerbangan di sekitar Gunung Agung dari kuning menjadi oranye. Langkah itu diambil setelah PVMBG mendeteksi gempa bumi berkekuatan 4,2 pada skala richter. Maskapai penerbangan diminta mewaspadai potensi erupsi Gunung Agung yang ditengarai bisa memuntahkan abu vulkanik hingga ke ketinggian 10 kilometer