1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiAsia

Jokowi Kesal Dana Pemprov 'Nganggur' di Bank Tembus Rp226 T

24 November 2021

Presiden Joko Widodo menyampaikan kekecewaannya di depan kepala daerah. Menurutnya, sebelum mengejar investor untuk menanamkan uangnya di Tanah Air, seharusnya uang yang ada dihabiskan dan direalisasikan terlebih dulu.

https://p.dw.com/p/43Oaj
Joko Widodo
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan kekecewaannya di depan para gubernur, bupati/wali kota se-Indonesia. Hal itu dikarenakan anggaran lebih pilih ditimbun di bank ketimbang dibelanjakan.

Jokowi mengungkapkan dana pemerintah provinsi (pemprov) terbaru yang mengendap di bank senilai Rp226 triliun. Jumlah itu bukannya berkurang, justru terus meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.

"Saya harus ngomong apa adanya para gubernur, bupati dan wali kota, tadi pagi saya cek ke menteri keuangan masih ada berapa uang yang ada di bank. Ini sudah akhir November, tinggal sebulan lagi tidak turun justru naik. Saya dulu peringatkan di Oktober seingat saya Rp170 (triliun), ini justru naik menjadi Rp226 triliun," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11).

Hal itu dikatakan Jokowi saat pihaknya menjelaskan bahwa investasi merupakan jangkar pemulihan ekonomi. Sebelum sampai ke situ, seharusnya uang yang ada dihabiskan terlebih dahulu.

"Ini perlu saya ingatkan, uang kita sendiri aja tidak digunakan kok ngejar-ngejar orang lain untuk uangnya masuk, logikanya nggak kena. (Harusnya) uang kita sendiri dihabiskan, realisasikan segera habis, waduh udah nggak ada APBD, APBN udah nggak ada, baru mencari investor untuk uang datang, logika ekonominya seperti itu," jelasnya.

"Ini masih Rp226 triliun, triliun lho, gede sekali ini. Kalau di miliar kan Rp226.000 miliar, gede sekali ini," tambahnya.

Sebelum mengejar investor untuk menanamkan uangnya di Tanah Air, kata Jokowi, seharusnya uang yang ada dihabiskan dan direalisasikan terlebih dulu.

"Jadi ini dihabiskan segera, habiskan dulu realisasi kan, baru kita berbicara investor 'mana uangmu realisasikan juga' itu dampaknya akan dobel. Saya titip itu aja," tandasnya. (pkp/ha) 

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Jokowi Kesal Bukan Main, Dana Pemprov 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 226 T