Jerman Keluarkan Lebih Banyak Visa Kerja Tahun 2024
19 November 2024Jumlah visa pekerja terampil yang dikeluarkan oleh Jerman akan meningkat 10% pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu, kata pemerintah Jerman setahun setelah aturan imigrasi dilonggarkan untuk menarik tenaga kerja asing.
Jerman memang masih menghadapi kekurangan tenaga kerja yang kronis, dengan sekitar 1,34 juta tempat kerja yang saat ini kosong.
Tahun lalu, Berlin mengadopsi sistem berbasis poin, terinspirasi oleh kebijakan Kanada yang dikenal sebagai Opportunity Card, yang mempermudah para profesional dan lulusan universitas untuk memasuki negara itu, belajar, dan mencari pekerjaan.
Jerman sekarang mulai menerapkan kebijakan serupa mulai 1 Juni 2024, dengan apa yang disebut "Chancenkarte" atau Kartu Peluang. Para pekerja terampil dari negara-negara non-Uni Eropa sekarang diizinkan memasuki Jerman tanpa harus terlebih dulu memiliki kontrak kerja atau mendapatkan pengakuan atas kualifikasi mereka.
Prosedur pengakuan kualifikasi memang bisa berlangsung lama dan sering membuat pelamar kerja dari luar negeri gagal datang ke Jerman. Sekarang prosedur itu bisa dilakukan di Jerman dan pemilik Chancenkarte sudah bisa mulai bekerja, sementara proses pengakuan kualifikasinya berjalan.
Bagaimana situasi setelah reformasi UU Imigrasi Terampil?
Dalam sebuah pernyataan bersama Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja yang dirilis awal minggu ini disebutkan, hingga akhir tahun 2024 ada sekitar 200.000 visa kerja akan dikeluarkan. "Ini merupakan peningkatan lebih dari 10%" dibandingkan dengan tahun 2023, kata pernyataan tersebut.
Selanjutnya disebutkan bahwa ada "minat besar" terhadap visa untuk studi atau menyelesaikan pelatihan kejuruan di Jerman, atau juga untuk memperoleh pengakuan kualifikasi asing.
Jumlah visa yang dikeluarkan Jerman untuk mahasiswa dari negara-negara non-UE meningkat lebih dari 20%. Untuk peserta pelatihan kejuruan, peningkatannya bahkan lebih tajam - sekitar dua pertiga - dan jumlah orang yang berupaya agar kualifikasi profesional asing mereka diakui melonjak hampir setengahnya.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Kaum muda berbakat dapat lebih mudah menyelesaikan pelatihan dan studi mereka di Jerman," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser. "Berkat Kartu Peluang, orang-orang dengan pengalaman dan potensi kini dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan lebih cepat dan mudah," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock juga memuji kebijakan baru itu dan menyoroti kekurangan tenaga kerja yang masih terus berlanjut. "Setiap tahun, Jerman kekurangan 400.000 tenaga terampil, dan bahkan lebih banyak lagi... Hal ini memperlambat ekonomi kita ... Dengan Undang-Undang Imigrasi Terampil, kita telah menciptakan undang-undang imigrasi paling modern di Eropa dan akhirnya mengubah prosedur visa."
Sistem poin untuk mendapatkan Chancenkarte
Sistem poin digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk mendapat Chancenkarte. Sistem poin ini berdasarkan kualifikasi, pengetahuan, dan pengalaman. Lalu ada bonus poin tambahan untuk kualifikasi pada bidang pekerjaan yang di Jerman terdaftar sebagai bidang yang sedang kekurangan pekerja. Selain itu ada poin untuk pengakuan kualifikasi asing, usia, keterampilan bahasa Jerman dan Inggris, dan hubungan sebelumnya dengan Jerman.
Mereka yang melamar untuk mendapatkan Chancenkarte juga harus menunjukkan dana sekitar 1.000 euro per bulan selama masa tinggal mereka di Jerman. Dalam lima tahun terakhir, Jerman telah menciptakan sekitar 1,6 juta pekerjaan — dengan 89% posisi diambil oleh orang asing.
Namun imigrasi tetap menjadi isu politik hangat, dengan para kritikus mengeluh bahwa Jerman menerima terlalu banyak pengungsi dari Suriah tahun 2015/2016 dan dari Ukraina tahun 2022. Isu imigrasi dijadikan isu utama oleh partai populis kanan AfD yang dalam jajak pendapat saat ini mendapat dukungan sekitar 19% secara nasional. AfD akan menjadikan pembatasan imigrasi sebagai isu utama adalam pemilu Jerman bulan Februari mendatang.
hp/yf (AFP, dpa)