Jerman Diminta Terima Warga Suriah Tahanan Guantanamo
8 April 2009Muhammad Khan Tumani berusia 17 tahun ketika ia dan ayahnya ditangkap di Pakistan lalu dibawa ke Amerika. Sejak tahun 2002 keduanya mendekam di penjara Guantanamo dan hanya menginginkan satu hal: segera keluar dan pergi ke Jerman. Keinginan mendesak ini disampaikan pengacara Amerika mereka Pardiss Kebriaei:
"Jerman adalah tempat yang aman bagi mereka. Di sini ada infrastruktur yang mendukung mereka, misalnya layanan bagi korban penyiksaan. Selain itu di sini banyak warga Suriah yang dapat mendukung mereka secara emosional dan moral. Karena itu kami memandang Jerman sebagai negara yang tepat.“
Kedua warga Suriah itu termasuk kelompok 60 tahanan Guantanamo yang tidak ingin kembali ke negara asal mereka, karena kuatir akan disiksa lagi.
Kebriaei yang bekerja sebagai pengacara pada organisasi hak asasi "Center for Constitutional Rights“ di New York, menyaksikan dengan mata kepala sendiri dokumen rahasia yang memuat bukti-bukti kuat bahwa kedua kliennya tidak bersalah. Meski begitu, Muhammad Khan Tumani tetap ditahan di sel isolasi, terpisah dari ayahnya. Kondisinya memburuk, psikis maupun fisik.
Tak lama setelah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, Barack Obama memerintahkan agar Guantanamo diperiksa. Hasilnya, kondisi tahanan dinyatakan manusiawi dan tidak melanggar Konvensi Jenewa. Organisasi hak asasi tempat Kebriaei bekerja berbeda pendapat.
"Berdasarkan pengamatan kami dan laporan dari klien, kami menyimpulkan perlakuan terhadap tahanan tidak manusiawi dan bertentangan dengan Konvensi Jenewa. Sel isolasi masih ada, penyiksaan terhadap tahanan masih berlangsung. Ada persoalan serius dengan kesimpulan itu.“
Target Kebriaei adalah membawa kasus kliennya ke pengadilan Amerika. 28 tahanan Guantanamo berhasil melakukannya. Dalam 24 kasus hakim memutuskan, penahanan mereka keliru. Tapi keputusan itu tidak berarti tahanan dibebaskan. Jika tidak bisa kembali ke negara asal dan tidak ada negara lain yang mau menerima, maka mereka tetap tinggal di penjara.
Pemerintah di Berlin belum memutuskan apakah Jerman akan menerima tahanan Guantanamo dan jika ya, berapa banyak. Partai yang memerintah, CDU dan SPD, belum menemui kata sepakat, begitu pula Kementrian Dalam dan Luar Negeri. Atas nama kedua kliennya, pengacara Kebriaei mengharapkan isyarat kemanusiaan dari Jerman.
"Harus ada negara yang mengambil peran pemimpin dalam masalah ini. Tentu saja AS harus memikul tanggungjawabnya dan ikut dalam solusi. Kita bisa mengatakannya, tapi bisa juga mengambil tindakan, dan saya kira itulah yang diperlukan!“
Nina Werkhäuser/Renata Permadi