Jenazah Korban Helikopter SAR Diserahkan Ke Keluarga
3 Juli 2017Helikopter Eurocopter AS365 Dauphin milik Badan SAR Nasional yang disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, terjatuh di Kabupaten Temanggung. Helikopter itu lepas landas menuju Banjarnegara dalam misi untuk membantu proses evakuasi letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng. Demikian dikutip dari Antara.
Delapan jenazah korban helikopter Badan SAR Nasional yang jatuh itu dilepas dengan upacara militer di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Senin (03/07), untuk kemudian diserahkan ke keluarga masing-masing.
Hadir dalam upacara pelepasan jenazah tersebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono. Dilansir dari antatra, dalam sambutannya, Pranowo mengatakan "Mereka tim yang solid, memiliki semangat yang tidak pernah selesai."
Memantau Dieng setelah mengamankan mudik
Para pilot helikopter dan personel Badan SAR Nasional itu sedianya bertugas untu mengamankan keselamatan mudik Lebaran 2017. Namun belum sempat beristirahat dari tugas mengamankan arus Lebaran, mereka langsung menuju Dieng setelah mendengar kabar terjadi letusan gas yang membahayakan pengunjung dan warga setempat.
Mereka yang meninggal dunia dari personel TNI AL yang diperbantukan di Badan SAR Nasional: Kapten Pelaut Haryanto, Kapten Pelaut Lu Solihin, Sersan Kepala Hari Marsono, Pembantu Letnan Satu Budi Santoso. Sementara empat anggota Badan SAR Nasional yang jadi korban tewas adalah Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur.
Dikutip dari Antara, Kepala Seksi Operasi Peralatan dan Komunikasi Badan SAR Nasional, Agus Tamim di Temanggung, mengatakan, kotak hitam helikopter Eurocopter AS365 tersebut sudah ditemukan tim sekitar pukul 20.00, hari Minggu (02/07).
Gempa masih terjadi
Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng meletus dan memuntahkan lahar dingin, lumpur dan abu setinggi 50 meter ke langit saat hari Minggu pagi (02/07) , kata juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho.Letusan mendadak terjadi saat sekitar 17 pengunjung berada di sekitar kawah. Sepuluh orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari detik.com, Kepala Pos Pantau Gunung Api Dieng, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surip, mengemukakan gempa tektonik lokal masih terus terjadi hingga Senin (030/7) menyusul letusan Kawah Sileri. Berdasarkan alat Seismograf yang berada di pos pantau, aktivitas gempa lokal terjadi dari pukul 00.00-06.00 WIB.
Sileri adalah yang paling aktif dan berbahaya di antara sekitar 10 kawah di Dataran Tinggi Dieng Letusannya yang terakhir terjadi tahun 2009.
ap/yf (ap/antara/detik)