Intelijen Korsel Percaya Jong Nam Dibunuh Agen Korut
27 Februari 2017Anggota parlemen Korea Selatan menyatakan bahwa para pembunuh Kim Jong Nam adalah agen dan pegawai kementerian Korea Utara. Informasi itu dirangkum dari laporan dinas rahasia Korea Selatan National Intelligence Service (NIS).
Saudara tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong Un itu dibunuh 13 Februari di bandara Malaysia dengan racun saraf VX, bahan yang sangat sulit didapat di pasar gelap. Para pejabat Korea Selatan kini percaya Kim Jong Nam dibunuh oleh agen-agen Korea Utara.
"Di antara delapan tersangka dalam kasus ini, empat adalah dari kementerian keamanan negara, dan dua orang pegawai kementerian luar negeri Korea Utara," kata anggota parlemen Korea Selatan Lee Cheol-woo, setelah mengikuti briefing dinas rahasia. Anggota dewan lain menyebut kasus pembunuhan di Malaysia sebagai "teror yang diorganisasi negara".
Polisi Malaysia sejauh ini telah mengidentifikasi delapan warga Korea Utara yang harus diperiksa. Di antaranya seorang pejabat kedutaan besar Korea Utara yang diyakini masih berada di Kuala Lumpur.
Tewas dalam waktu 20 menit
Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam mengatakan hari Minggu (26/2), Kim Jong Nam meninggal dalam waktu 15 sampai 20 menit setelah diserang oleh dua perempuan yang mengolesi wajahnya dengan racun saraf VX.
Kedua wanita, seorang pemegang paspor Vietnam dan seorang lagi adalah warganegara Indonesia, kini berada dalam tahanan polisi. Keduanya diduga hanya menjadi pelaksana lapangan tanpa pengaruh besar.
Anggota parlemen Korea Selatan Kim Byung-kee menerangkan, agen-agen Korea Utara beroperasi dalam tiga tim.
Dua tim bertanggung jawab untuk merekrut perempuan di Indonesia dan Vietnam dan membawa ke Malaysia untuk melakukan serangan mematikan itu kepada Kim Jong Nam. Tim ketiga berfungsi sebagai "pendukung".
Pihak berwenang di Malaysia sejauh ini tidak mengomentari spekulasi keterlibatan agen-agen Korea Utara.
Penyelidikan pembunuhan Kim Jong Nam mengakibatkan ketegangan diplomatik dengan Korea Utara, karena Malaysia menolak menyerahkan jenazah kepada Korea Utara sebelum ada proses identifikasi resmi dengan pemeriksaan DNA. Itu berarti, salah satu anggota keluarga Kim Jong Nam harus datang ke Malaysia untuk memberi sampel DNA guna penyesuaian identifikasi.
hp/as (rtr, ap)