171110 GB Guantanamo Entschädigung
17 November 2010Meskipun ada16 mantan tahanan Guantanamo yang akan mendapat kompensasi, namun ada satu kasus yang menonjol yaitu yang dialami Binyam Mohamed. Warga Inggris ini ditangkap di Pakistan pada 2002, kemudian dibawa oleh pasukan keamanan Amerika Serikat ke Maroko dan akhirnya ditahan di Guantanamo, Kuba.
Di Maroko, Banyam Mohamed disiksa, seperti yang dipaparkan pengacaranya, Sapna Malik, "Ia mengalami berbagai jenis penyiksaan yang ekstrim. Dipukuli, digantung berhari-hari, disiksa dengan silet." Seorang reporter radio internasional Inggris, BBC, mengingatkan pengacara tersebut, bahwa anggota Al Qaida selalu mengaku disiksa. Tapi Sapna Malik yakin apa yang dipaparkan Banyam Mohamed dapat dipercaya.
Pemerintah Inggris terlibat, sebab pertanyaan yang diajukan aparat kemanan Maroko adalah pertanyaan milik dinas rahasia Inggris. Kini, karena kasus ini tidak diproses, maka rincian tuduhan itu mungkin tidak dapat terungkap. Beberapa minggu lalu, kepala dinas rahasia Inggris yang baru menjabat, Sir John Sawers, secara terbuka menegaskan bahwa organisasinya tidak berkaitan sama sekali dengan penyiksaan itu.
Tapi pernyataan Sir John Sawers ini tidak sesuai dengan tawaran kompensasi jutaan Euro. Mantan anggota komite pertahanan, Sir John Walker, juga menilai, "Ini sangat tidak masuk akal. Mmula-mula mebantah tuduhan penyiksaan tapi kemudian membayar kompensasi korban penyiksaan-"
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa pertimbangan kemanan lebih penting daripada proses panjang yang terbuka yang mahal. Kemungkinan, pembayaran kompensasi ini akan membuat pajak menjadi naik. Berapa besar kompensasi itu, kedua pihak tidak mengungkapkannya.
Walaupun kompensasi akan dibayarkan, tetapi tema keterlibatan Inggris dalam penyiksaan belum tuntas dibicarakan di Inggris. Sekarang, tidak ada lagi tumpang tindih dengan proses peradilan pidana. Jadi komisi Gibson, bentukan Perdan Menteri David Cameron bulan Juli lalu, bisa mulai bekerja. Di bawah pimpinan mantan hakin Sir Peter Gibson, komisi ini bertugas untuk mengungkapkan tuduhan keterlibatan Inggris dalam kasus penyiksaan tahanan.
Sebastian Hesse/Miranti Hirschmann
Editor: Yuniman Farid