Indonesia Satu Negara Penting bagi AS
15 November 2011Secara geografis, Indonesia adalah “sekutu” penting Amerika Serikat di Asia Tenggara. Pengamat hubungan internasional, sekaligus mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono bahkan menyebut, Indonesia sebagai tumpuan atau jangkar bagi kepentingan Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara.
"Karena kita di persimpangan antara jalur ekonomi, antara Jepang Korea dan China. Dengan jalur minyak dan gas ke Timur Tengah. Dan kita di selat Malaka, selat Sunda, selat Lombok, menjadi jalur yang penting untuk perdagangan mitra - mitra Amerika di sini, khususnya Jepang dan Korea," dikatkan Juwono Sudarsono.
Indonesia bagi Amerika Serikat
Peran Indonesia belakangan memang semakin penting terutama untuk mengimbangi kekuatan Cina, Rusia, Jepang dan India di kawasan. Juwono Sudarsono memandang, di masa depan Indonesia bisa menjadi penengah pertemuan kepentingan semua negara-negara besar tersebut di Asia Tenggara.
Sebenarnya Indonesia bukanlah sekutu ekonomi terpenting Amerika. Posisi itu ditempati Singapura, yang menjadi pusat perdagangan, tekhnologi informasi dan perbankan. Praktis, selama bertahun tahun, sebetulnya tak ada yang terlalu menonjol dalam hubungan Indonesia-Amerika. Pengamat hubungan internasional, Haryadi Wiryawan, menggambarkannya sebagai hubungan yang hangat tapi tidak terlalu erat.
Baru ketika Obama yang menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, tampil sebagai presiden, hubungan kedua negara mempunyai dimensi khusus. Terlebih setelah Obama berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan dunia Islam, ditambahkan Haryadi Wiryawan.
Akan Disambut Demonstrasi
Kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Haryadi Wiryawan melanjutkan, dengan posisinya sebagai ketua ASEAN dan Anggota G 20, Amerika memandang posisi Indonesia penting, tidak hanya mendorong ekonomi regional, melainkan menciptakan perdamaian kawasan.
Sejumlah kalangan berpendapat, kehadiran Obama dalam KTT Asia Timur di Bali ini menjadi bukti pentingnya peran Indonesia bagi Amerika. Kunjungan kedua Obama ke Indonesia ini secara khusus juga dipandang akan meningkatkan hubungan kedua Negara dalam berbagai bidang.
Tetapi seperti tahun 2010, kedatangan Obama ke Indonesia kali ini juga akan diwarnai dengan sejumlah unjuk rasa kelompok-kelompok penentang kebijakan Amerika. Salah satunya, Hizbut Tahrir Indonesia HTI. Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto.
"Obama tidak beda dengan pendahulunya, dengan Bush, ketika dia tetap saja melanjutkan kebijakan Amerika di Irak, Afghanistan, Palestina bahkan yang paling baru di Timur Tengah. Mungkin benar kalau disebut ada perubahan, andai standing position kita dengan perusahaan-perusahaan minyak, gas pertambangan milik Amerika itu berbeda dengan sebelumnya. Tetapi pada kenyataannya kan tidak. Misalnya kita dalam negosiasi kontrak dengan Freeport untuk menaikan royalti menjadi 3 persen saja kita tidak mampu. Jadi perubahan seperti apa yang dimaksud,” dikatakan juru bicara HTI Ismail Yusanto.
Zaki Amrullah Editor: Andy Budiman