Indonesia Jadi Mitra Hannover Messe 2021 dan 2023
4 Februari 2021Indonesia akan tetap menjadi negara mitra utama pameran teknologi manufaktur industri skala internasional Hannover Messe 2020. Pihak penyelenggara Deutsche Messe AG (DMAG) memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran tahun 2021 secara digital dan tahun 2023 secara fisik.
Keputusan tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara mitra terlama sepanjang sejarah Hannover Messe. Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyebut keterikatan Indonesia dengan pameran ini berlangsung selama lima tahun.
"Tahun 2018 kita mulai diskusi untuk pemilihan Indonesia sebagai negara mitra. Tahun 2019 kita resmi serah terima dan sudah mulai melakukan berbagai persiapan dan road show untuk publikasi pameran, tahun 2020 kita sudah siap untuk menyelenggarakan pameran secara fisik. Dan akhirnya di 2021 ini kita akan menjadi partner untuk pameran yang untuk pertama kalinya dilangsungkan secara digital. Ini akan terus berlanjut sampai 2023 nanti," kata Havas dalam acara Hannover Messe Preview yang diselenggarakan pada Rabu (03/02).
Meski kondisi ekonomi di seluruh dunia memburuk akibat COVID-19, Dubes Oegroseno menyoroti tiga temuan istimewa yakni, digital ekonomi Indonesia mengalami peningkatan sekitar 11% dari tahun sebelumya, angka ekspor Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2013, dan angka investasi juga meningkat terutama untuk investasi domestik.
Meski pameran tahun ini diselenggarakan melalui platform digital, penyelenggaraan Hannover Messe dipastikan akan tetap menjadi jembatan pengembangan investasi domestik dan global. Indonesia yang notabenenya memiliki ribuan pelaku start up, akan siap bekerja sama dengan seluruh mitra dari berbagai negara.
Lahan 100 hektar untuk kawasan industri Jerman
Secara khusus, Dubes Oegroseno juga menyampaikan rencana pengembangan kerja sama bilateral dengan Jerman.
"Di depan para media saat ini, saya ingin sampaikan bahwa Indonesia siap menawarkan lahan untuk menjadi Pusat Kawasan Industri Jerman di Indonesia. Kita sudah siapkan lahan sekitar 100 hektar. Beberapa insentif lain juga sudah disiapkan terutama untuk pengembangan sektor otomasi dan inovasi digital Jerman di Indonesia”, jelasnya.
Jochen Köckler, CEO DMAG menyampaikan keyakinannya terhadap potensi besar Indonesia. Keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara mitra di 2021 dan 2023 adalah bentuk nyata dari hal itu.
Köckler menjelaskan bahwa meski dalam masa pandemi, teknologi industri tetap menjadi platform sentral bagi inovasi dan solusi transformasi industri.
Oleh karenanya, tema utama Hannover Messe 2021 yang diselenggarakan secara digital ini adalah "Transformasi Industri." Topik penting yang akan disajikan selama pameran antara lain terkait dengan Industri 4.0, keamanan IT, Artificial Intelligence, serta Logistik 4.0.
Pameran akan digelar dalam tiga komponen terintegrasi, yaitu ekspo, konferensi, dan networking. Tiga elemen ini memang sengaja dipadukan, karena ekspo merupakan pagelaran inovasi, konferensi merupakan forum untuk inspirasi, sedangkan networking adalah sarana untuk koneksi dan interaksi.
"Di hari terakhir pameran, tanggal 16 April 2021, juga akan digelar kongres bagi pelaku usaha wanita (Women Power Career Congress) dengan tema Reset, Rethink and Restart”, tutup Köckler.
ha/as(berbagai sumber)