Imigran Beri Keuntungan pada Jerman

Sekitar 6,6 juta imigran yang tidak punya paspor Jerman, pada tahun 2012 saja memberikan kontribusi plus 22 milyar Euro ke kas keuangan sistem sosial Jerman. Demikian hasil penelitian yayasab Bertelsmann-Stiftung yang dipublikasikan di Berlin akhir tahun lalu. Ini sebuah berita bagus.

Pasalnya, sejak lama tertanam praduga buruk bahwa para imigran ini membebani kas sosial Jerman. Jajak pendapat yang digelar yayasan pada tahun lalu, juga masih menunjukkan sekitar 60 persen warga Jerman meyakini para imigran hanya menimbulkan beban sosial.

"Hasil penelitian pusat riset ekonomi Eropa yang kami tunjuk untuk melakukan penelitian membuktikan justru kebalikannya" ujar ketua yayasan Jörg Dräger. Data statistik menunjukkan, setiap warga asing yang bekerja di Jerman rata-rata memberikan kontribusi pajak dan retribusi sosial sekitar 3300 Euro lebih tinggi ketimbang hak tunjangan yang mereka terima.

Integrasi dan pendidikan

Penlitian yayasan Jerman itu, selain menonjolkan sisi positif juga mengupas sisi negatif para imigran. Misalnya, tingkat pengangguran di kalangan warga migran, masih tiga kali lebih tinggi dibanding di kalangan warga Jerman.

"Juga di bidang pendidikan, menyangkut imigran generasi kedua, walau menunjukkan perbaikan, namun masih banyak yang harus dilakukan", tambah Dräger. Hanya sekitar 40 persen anak warga migran yang memiliki ijasah lulus sekolah atau perguruan tinggi. Sekitar 60 persennya tetap jadi beban sosial karena putus sekolah atau menganggur.

"Pendidikan adalah kunci ke pasar kerja dan integrasi", kata ketua yayasan itu menegaskan. Jika keturunan warga migran bisa lebih baik memasuki pasaran kerja, stabilitas keuangan di sistem sosial Jerman bisa dipertahankan. Tapi juga diakui, sejauh ini masih terdapat berbagai hambatan dan diskriminasi bagi warga keturunan migran untuk menembus pasar kerja.

Jumlah imigran di Jerman saat ini sekitar 7,6 juta orang. Tiap tahunnya sekitar 200.000 imigran berusaha memasuki Jerman, sekitar 30 persennya migran berkualifikasi tinggi, sisanya berkualifikasi menengah atau tidak memiliki kualifikasi. Sistem jaminan sosial di Jerman, tergolong yang paling bagus di seluru Eropa.