1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hasil Lobi-lobi Jokowi Usai Bertemu PM Jepang

28 Juli 2022

Presiden Jokowi bertemu PM Fumio Kishida di Tokyo, Jepang, Rabu (27/07). Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dapat segera diselesaikan.

https://p.dw.com/p/4EkVY
Presiden Joko Widodo dan PM Jepang Fumio Kishida
Foto: Kiyoshi Ota/REUTERS

Sederet pesan penting disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Jokowi meminta percepat pembangunan beberapa proyek garapan Jepang di Indonesia hingga meminta tarif ekspor pangan dari Indonesia dibuat lebih murah.

Pertemuan dilakukan Jokowi dan Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang, Rabu (27/07) pagi. Hal pertama yang diminta Jokowi ke PM Jepang adalah protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dapat segera diselesaikan.

"Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang," kata Jokowi saat menyampaikan keterangan pers bersama usai pertemuan dikutip dari laman Setkab.

Dalam bidang investasi, Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia. Menurutnya, Indonesia akan sangat senang jika proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu. Jokowi juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

Jokowi pun menyinggung beberapa proyek milik Jepang di Indonesia yang harus segera diselesaikan, mulai dari MRT Jakarta, Pelabuhan Patimban, sampai proyek gas Masela.

"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya. Antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban. Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," kata Jokowi.

Permintaan pengurangan tarif untuk produk pangan

Secara khusus Jokowi pun meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk pangan, antara lain tuna, pisang, dan nanas. Jokowi pun meminta Jepang memberikan akses pasar untuk produk mangga dalam negeri.

Jokowi juga meminta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru milik Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis di Indonesia. Terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.

"Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target net zero emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hidrogen dan amonia," jelas Jokowi.

Kemudian, Jokowi juga menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Dia berharap dukungan Jepang dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang.

Sementara itu, Kishida dalam keterangannya menyampaikan, Indonesia merupakan mitra strategis Jepang. Sejak kunjungannya ke Indonesia pada akhir April lalu, Kishida mengaku senang dapat kembali bertemu untuk bertukar pandangan secara terbuka dan hal tersebut merupakan bukti erat hubungan antara kedua negara.

"Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara," kata Kishida.

Jokowi temui pengusaha Jepang

Dalam lawatannya ke Jepang ini, Jokowi pun bertemu dengan sejumlah bos-bos perusahaan besar di Imperial Hotel, Tokyo. Di depan mereka, Jokowi mengatakan Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia dengan karakter investasi yang berkualitas.

Dia juga memberikan isyarat bahwa Indonesia adalah tempat investasi terbaik bagi pengusaha di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali bagi pengusaha di Jepang.

"Saya sangat menghargai kualitas investasi Jepang. Namun, saya juga berharap investor Jepang mempertimbangkan competitiveness-nya, sehingga dapat bersaing dengan investor lain di Indonesia. In short, kualitas baik, harga bersaing, itulah yang kita harapkan dan saya yakin Indonesia masih merupakan salah satu tempat investasi terbaik," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan politik dalam negeri Indonesia stabil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga baik usai pandemi COVID-19.

"Tahun yang lalu kita tumbuh 3,69% dan kuartal pertama tahun ini Indonesia ekonominya masih tumbuh 5,01 persen year on year, inflasi juga bisa dijaga di 4,35%. Kemudian defisit fiskal juga cukup baik, saya kira tahun ini akan jatuh di bawah 4%," jelas Jokowi.

Selain itu, Indonesia juga masih memiliki cadangan devisa sebesar US$135 miliar bisa untuk 6-7 bulan impor. Saat ini, investasi diharapkan bisa untuk membangun ekonomi hijau termasuk di bidang transisi energi.

"Saat ini juga kita sedang memulai membangun ibu kota baru di mana banyak sekali peluang investasi, mulai dari infrastruktur, teknologi untuk membangun smart city, dan lain-lainnya. Kebijakan investasi juga sudah kita sederhanakan lewat omnibus law, undang-undang cipta kerja, sehingga semua perizinan bisa ditangani secara terkoordinasi di kantor investasi," papar Jokowi.

Kepada para CEO, Jokowi pun meminta agar mereka bisa menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jika mengalami kendala dalam berinvestasi di Indonesia.

"Para CEO silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting. Jika ada masalah bisa langsung berhubungan dengan Menteri Investasi. Jika tidak bisa selesai di Menteri Investasi, silakan hubungi saya," tandasnya.

Adapun para CEO yang hadir dalam pertemuan dengan Jokowi yaitu CEO Toyota Motor Corp Akio Toyoda, CEO Sojitz Corp Masayoshi Fujimoto, CEO Mitsubishi Corp Katsuya Nakanishi, dan CEO Mitsubishi Motors Corp Takao Kato.

Kemudian, ada juga CEO Mitsubishi Chemical Corp Jean-Marc Gilson, CEO Denso Corp Koji Arima, CEO Toyota Tsusho Ichiro Kashitani, Vice President Sharp Corp Masahiro Okitsu, Vice President Inpex Corp Kenji Kawano, dan Vice President Kansai Electric Power Matsumura Mikio. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Hasil Lobi-lobi Jokowi Usai Bertemu PM Jepang