Gabon Rusuh Usai Pengumuman Pemilu
4 September 2009Dalam sebuah siaran televisi langsung, Menteri Dalam Negeri Gabon Jean Francois Ndongou mengumumkan bahwa Ali Ben Bongo berhasil meraup hampir 42% suara dalam pemilihan presiden yang berlangsung hari Minggu lalu. Kandidat lainnya, mantan Menteri Dalam Negeri Andre Mba Obame, berhasil meraup hampir 26% suara, sedangkan pemimpin oposisi Pierre Mamboundou meraih lebih dari 25%.
Dengan begitu, Ali Ben Bongo yang sebelumnya menjabat Menteri Pertahanan Gabon akan menggantikan ayahnya, mendiang Presiden Omar Bongo yang wafat Juni lalu setelah hampir 40 tahun berkuasa. Ketika meninggal Omar Bongo yang menginjak usia 73 tahun itu, merupakan penguasa yang paling lama mengemban jabatannya di Afrika.
Tak pelak lagi pendukung oposisi menyampaikan protes. Kedua kandidat oposisi menuding terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu dan penghitungan suara. Di beberapa wilayah kerusuhan meledak dan perusahaan minyak Perancis, Total menjadi salah satu target pelampiasan amarah. Di kota minyak Port-Gentil, konsulat Perancis terbakar saat warga berdemonstrasi di depannya. Dilaporkan, banyak orang cedera akibat kebakaran itu. Pemerintah Perancis mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk sedapatnya tidak keluar rumah, selama kerusuhan berlangsung.
Disebutkan, pemimpin opsisi Pierre Mamboundou juga terluka dalam kerusuhan yang berlangsung. Sementara ibukota Libreville kosong. Kebanyakan warganya telah mengungsi sebelum pengumuman pemilu karena sudah menduga akan terjadi kerusuhan. Sebelum hasil pemilu itu diumumkan, ketiga kandidat sudah lebih awal mengaku kemenangan.
Dalam pidato resminya usai pengumuman itu, Ali Ben Bongo yang berusia 50 tahun berjanji akan memperbaiki kehidupan seluruh rakyat Gabon dan mendistribusi ulang hasil dari sumber kekayaan Gabon. Sumber alam Gabon, termasuk minyak, kayu, mineral dan permata. Namun sejak merdeka dari Perancis pada tahun 1960 dan selama 40 tahun masa kepresidenan mendiang Omar Bongo, mayoritas rakyat Gabon hidup dalam kemiskinan. Hanya ada satu kelompok kecil yang kaya di Gabon, termasuk keluarga presiden Bongo yang kaya raya dan memiliki sejumlah rumah di Perancis.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan yang terjadi. Selain mengimbau agar para pemimpin politik menahan diri, Ban Ki Moon mengingatkan bahwa semua sengketa pemilu perlu diselesaikan melalui institusi yang berwenang dan proses hukum. Ia menegaskan, semua keluhan harus ditindaklanjuti dan diselesaikan secara adil dan transparan.
EK/CS/afp/dpa/ap/rtr