Facekini: Tren Pelindung Wajah dari Cina
Facekini sebenarnya bukan barang baru. "Baju renang" untuk wajah ini pertama kali diluncurkan tahun 2012. Tapi, baru musim panas ini Facekini berhasil menembus pasar di Cina dan mode internasional.
Bukan Inovasi Baru
Ide Facekini dicetuskan sembilan tahun lalu. Lalu, para pemakai pertama terlihat tahun 2012 di kota pelabuhan Tsingtau. Pada awalnya yang memakai saat berenang adalah ibu-ibu usia paruh baya.
Pelindung dari Sinar Matahari
Facekini juga dijual dengan 'body suit' yang sesuai. Sehingga pemakai tertutup seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pada Facekini hanya terdapat lubang pada mata, hidung dan mulut. Selain melindungi dari terbakar matahari, Facekini juga mencegah pemakai terkena gatal jika tersentuh ubur-ubur.
Modis dan Murah
Kini aksesori renang tersebut diproduksi secara massal di Cina dalam berbagai warna dan motif. Facekini buatan pabrik dijual seharga 15-25 Yuan atau sekitar 30.000 hingga 50.000 Rupiah.
Merambah Mode Internasional
Perlahan, Facekini tidak hanya ditemukan di Cina dan sekedar berfungsi sebagai pelindung wajah. Sebuah majalah mode di New York "CR Fashion Book" bahkan mendedikasikan serangkaian galeri foto dengan menampilkan Facekini dalam versi yang lebih modis.
Fobia Matahari
Facekini sebenarnya adalah perkembangan logis dari masyarakat Cina yang 'takut' akan matahari. Payung untuk menghalangi sinar matahari, krim pemutih dan pakaian khusus yang melindungi kullit dari matahari sering digunakan di sana.
Idealnya Kulit Putih
Di Cina, sama seperti di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, perempuan cantik yang ideal adalah perempuan berkulit putih. Tidak heran, Facekini laku terjual.