Eropa Siap Kuasai Antariksa
Badan Antariksa Eropa luncurkan program ambisius: 2013 akan diluncurkan sejumlah satelit dan misi berawak terbaru. Targetnya alam semesta di luar orbit Bumi.
Misi Penelitian Jagat Raya
Orion demikian nama wahana ruang angkasa berawak yang akan diluncurkan bersama badan ruang angkasa Eropa dan Amerika Serikat. ESA menyuplai modul servis utamanya. Mula-mula perjalanan menuju orbit Bulan. Selanjutnya Orion akan diposisikan di lokasi orbiter tetap, dan akan dijadikan pangkalan misi ke planet Mars.
Latihan Kondisi Tanpa Bobot
Para astronot Eropa mula-mula harus bertugas di stasiun ruang angkasa internasional-ISS. Astronot Italia Luca Parmitano berlatih simulasi tanpa bobot dalam kolam air di pusat astronot Eropa di kota Köln. Di sini dia berlatih mengatasi kerusakan atau juga jika rekan astronot pingsan.
Visi Hidup di Bulan
Gambaran stasiun riset di Bulan: sebuah visi jauh ke depan. Jika di Bulan ditemukan air, dapat dibuat stasiun semacam itu. Robot pendarat Chang'e 3 Rover milik Cina, akan melacak keberadaan air di Bulan tahun 2013 ini. ESA memasok kontak data ke wahana pendarat milik Cina itu dan mengambil alih kontrol lintasannya.
Pengendali Satelit dari Jerman
Dari pusat kontrol antariksa Eropa (ESOC) di kota Darmstadt Jerman ini, ESA sudah mendukung komunikasi data dua wahana pendahulu Chang'e 3. Kedua wahana itu hanya mengorbit Bulan dan tidak mendarat. Dari markas ESOC ini, ESA juga memantau berbagai peluncuran satelit komunikasi dan riset lainnya.
Citra Galaxy 3D
Wahana peneliti GAIA akan diluncurkan Oktober 2013. Dengan bantuan alat Interferometer dari gelombang cahaya akan dibuat citra resolusi tinggi tiga dimensi Galaxy Bima Sakti. Para peneliti ESA mengharapkan dapat menemukan minimal semilyar bintang baru.
Melacak Asteroid dan Komet
Wahana ruang angkasa Rosetta sejak 2004 meluncur ke Komet 67/PTschurjumow-Gerasimenko. Awal 2014 wahana ini diharapkan sudah memasuki orbit komet. Sebelumnya Rosetta merekam tumbukan proyektil NASA Deep Impact ke komet Temple 1, Mars dan Asteroid Steins serta Lutetia.
Pendaratan di Komet
Rosetta pada November 2014 akan melepaskan robot pendarat Philae ke permukaan komet. Pendaratan akan dikendalikan pusat pengendali ruang angkasa Jerman MUSC di kota Köln. Pendaratan akan sangat sulit, karena komet hanya memiliki gaya gravitasi amat lemah. Rosetta akan meneliti komposisi kimia komet ini.
Bumi Juga Diobservasi
Kotak kecil berbobot 160 kg ini merupakan miniatur dari satelit peneliti Probe-V yang akan diluncurkan bulan April 2013 ke orbit Bumi di ketinggian 820 km. Tugasnya mengukur kerapatan vegetasi di permukaan Bumi. Dengan itu akan lebih dimengerti mekanisme musim, iklim dan pertanian pada pertumbuhan tanaman.
Menembus Kerak Bumi
Tiga satelit Swarm yang akan diluncurkan Juli 2013 akan mengorbit lebih rendah pada lintasan sekitar 400 hingga 500 km di atas Bumi. Tugasnya meneliti lapisan dalam kerak Bumi, dimana kondisinya amat panas dan cair. Satelit ini juga akan mengukur medan magent Bumi serta perkembangannya seiring perubahan zaman.
Mengamati Dampak Perubahan
Medan magnet Bumi melindungi permukaan planet kita ini dari pancaran kosmis. Ini juga berdampak pada iklim, sinyal listrik, navigasi dan komunikasi. Pusat riset kebumian GFZ di Potsdam juga mengendalikan misi Swarm. Para peneliti hendak melacak. apa dampak dari perubahan kontinyu medan magnet itu.
Satelit Navigasi Terbaru
ESA juga akan meluncurkan satelit navigasi terbaru. Tahun 2013 saja akan diluncurkan 9 satelit baru untuk sistem navigasi Eropa, Galileo. Bersama pusat navigasi satelit CESAH, ESA menggelar kompetisi bagi penerapan inovatif baru teknik navigasi.