DK Sepakati Zona Larangan Terbang
17 Maret 2011DK PBB akhirnya menyetujui serangan udara untuk menahan serangan militer pendukung Muammar Gaddafi terhadap kaum pemberontak.
Resolusi membuka jalan bagi cara apapun untuk melindungi warga sipil dan mendorong gencatan senjata di Libya.
Voting hari Kamis (17/03) di New York, berakhir dengan 10 suara setuju dan 5 suara abstain. Cina dan Rusia termasuk negara yang abstain namun tidak menggunakan hak veto.
Sementara ledakan keras dan rentetan tembakan terdengar di Benghazi hari Kamis larut malam. Militer pendukung Muammar Gaddafi terus menekan masuk Benghazi yang diduduki kaum pemberontak sebagai wujud revolusi berdarah terhadap kekuasaan Gaddafi selama empat dekade. Gaddafi telah menyatakan tiada ampun bagi kaum pengkhianat.
Putra Gaddafi, Saiful Islam, menyatakan, "Dalam 48 jam, perang saudara di Libya akan berakhir. Apapun keputusan Dewan Keamanan PBB akan sudah terlambat."
Namun Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan, "Waktu hampir habis, tapi belum terlambat."
Gaddafi mengancam akan mengebom kapal dan pesawat di Laut Mediterania apabila resolusi yang memberlakukan zona larangan terbang terwujud. Rancangan resolusi juga menunjukkan pembekuan aset perusahaan minyak bumi nasional dan bank sentral Libya.
dpa/afp/ap/Carissa Paramita
Editor: Renata Permadi