Diam-diam, Tol Bertingkat Terpanjang RI Mulai Dibangun
9 Oktober 2019Pembangunan tol ini telah lama dinanti. PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Girder Indonesia sebagai kontraktor pelaksana.
"Yang kita bangun akan menjadi yang terpanjang di dunia untuk double decker (jalan bertingkat)," kata Dirut CMNP kala itu, Tito Sulistio saat kepada Detik dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Rabu (31/10/2018) silam.
Tol Bertingkat
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan bahwa Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menerbitkan penambahan lingkup ruas tol Wiyoto Wiyono (Harbour Road II) sejak 26 Agustus 2019 lalu, sehingga pembangunannya dapat segera dimulai.
"Hal tersebut merupakan bagian dari perjalanan panjang yang perlu kita sama-sama pahami. Dengan dibangunnya Harbour Road II bukan hanya menambah panjang ruas jalan hingga kapasitasnya, tapi juga ada aspek-aspek teknis yang harus diperhatikan secara detail," kata Danang, seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (8/10/2019).
Danang berharap, pembangunan tol Harbour Road II dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
"Kami sangat berharap, proyek ini tidak sekadar hanya bangunan infrastruktur berskala besar, namun merupakan proyek tol yang sesuai dengan aturan di BPJT dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR," ujar Danang.
Danang bilang, pihaknya masih terus melakukan diskusi dengan rekan-rekannya dari bidang Teknik, terkait desain dan rancang bangunan mengenai elevated structure-nya. Dia meminta para pelaksana kerja dan pengawas agar mengantisipasi terhadap risiko kecelakaan kerja. Karena, dalam melaksanakan proyek pembangunan yang cukup besar seperti ini, memerlukan tingkat ketelitian dan penuh kehati-hatian.
Baca juga : Kecelakaan Tol Cipularang, Harga Tol Dinaikkan?
Operasi tahun 2022
Sementara itu, Penasehat Perusahaan PT CMNP, Jusuf Hamka mengatakan, ruas tol Harbour Road II menggunakan biaya investasi yang berasal dari kas internal, pinjaman bank, dan penerbitan obligasi global.
"Pembiayaan pembangunan ruas tol ini murni dikeluarkan dari pihak swasta dan tidak menggunakan anggaran dari pemerintah. Ruas tol Harbour II merupakan satu-satunya jalan tol yang murni dibiayai oleh swasta," katanya.
Jusuf menambahkan, skema pembiayaan konstruksi proyek ini juga dilakukan dengan menggunakan model turnkey project, yaitu pendanaan konstruksi bersumber dari kontraktor dan dibayarkan secara bertahap berdasarkan progres pengerjaan.
Jalan Tol Harbour Road II merupakan akses sambungan dari Jalan Tol Dalam Kota yang menjadi akses pendukung menuju wilayah Tanjung Priok yang juga merupakan bagian dari jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jalan tol ini ditargetkan selesai konstruksinya secara keseluruhan pada Tahun 2022 mendatang.
Nantinya tol ini akan punya dua Interchange, yaitu Interchange Ancol Timur dan Interchange Pluit, serta memiliki jumlah lajur 2 x 3 lajur dengan model struktur bangunan elevated (Box Girder dan Double Decker).
Setelah terbangunnya jalan tol ini, pergerakan arus lalu lintas dari timur ke utara hingga ke barat diharapkan semakin lancar, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan akses langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, setelah jalan ini beroperasi diharapkan meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia baik secara regional dan internasional.
Baca juga :Cina Berinvestasi di Ibu Kota Baru Indonesia?
Pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Harbour Road II sendiri akan menggunakan teknologi yang berasal dari salah satu karya terbaik anak bangsa, yaitu teknologi Sosrobahu. PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melaksanakan pembangunan jalan tol Harbour Road II dengan menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Girder Indonesia sebagai kontraktor pelaksana. (gtp/vlz)
Baca artikel selengkapnya di : DetikNews