Cina Berlatih Kepung Taiwan, AS Kerahkan Kapal Perang
10 April 2023Militer Cina hari Senin (10/4) melanjutkan latihan militer besar-besaran memasuki hari ketiga di dekat Taiwan. Pernyataan dari militer Cina mengatakan, mereka melakukan latihan perang, termasuk mengepung dan memblokade Taiwan. Salah satu dari dua kapal induk Cina - Shandong - juga "berpartisipasi dalam latihan hari ini."
Televisi pemerintah Cina melaporkan, latihan itu melibatkan pesawat tempur, termasuk pembom H-6 yang berkemampuan nuklir dan dipersenjatai dengan rudal, serta kapal perang. Latihan itu adalah simulasi untuk "membentuk situasi blokade multi-arah yang mencakup pulau."
Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, telah mencatat 70 pesawat tempur Cina dan 11 kapal angkatan lau pada pukul 6 pagi waktu setempat. Taiwan mengatakan angkatan bersenjatanya memantau situasi dengan cermat. Militer Taiwan juga mengatakan, ada 35 pesawat tempur Cina yang terdeteksi melintasi garis median Selat Taiwan.
Angkatan Laut AS kerahkan kapal perang
Sementara itu, AS mengerahkan kapal perang ke perairan yang diklaim oleh Beijing, sebuah langkah yang menimbulkan kemarahan dari militer Cina.
"Kapal perusak berkapasitas rudal USS Milius secara ilegal menyusup ke perairan yang berdekatan dengan Karang Meiji di Kepulauan Nansha, Cina, tanpa persetujuan dari pemerintah Cina," kata juru bicara Komando Kawasan Selatan militer Cina, Tian Junli, dalam sebuah pernyataan.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa angkatan udara Beijing "mengikuti dan melakukan pengawasan terhadap kapal tersebut."
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perangnya berlayar di perairan internasional dan melakukan operasi hak navigasi dan konsisten dengan hukum internasional. "Operasi kebebasan pelayaran ini menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sah," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Reaksi atas pertemuan pemimpin politik AS dan Taiwan
Cina meluncurkan latihan yang dijuluki "Pedang Tajam Bersatu" sebagai tanggapan atas pertemuan pekan lalu antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, dan mengatakan itu adalah "peringatan keras."
Pertemuan itu terjadi ketika Tsai singgah di California dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan perjalanan ke Amerika Tengah.
Cina hingga saat ini menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sekalipun di Taiwan berkuasa pemerintahan yang terpilih secara demokratis. Beijing beberapa kali mengancam akan merebut Taiwan dengan paksa.
Amerika Serikat, sebagaimana banyak negara lain termasuk Indonesia, secara resmi tidak mengakui kedaulatan Taiwan karena takut reaksi keras Cina. Namun AS memiliki hubungan dekat dan merupakan pendukung politik dan militer Taiwan yang paling tegas.
hp/as (afp, rtr)