Trump Temui Paus Fransiskus
24 Mei 2017Presiden AS Donald Trump dan Paus Fransiskus bertemu di Vatikan, Rabu (24/05). Sebelumnya, kepala gereja Katolik sedunia itu sudah pernah mengkritik kebijakan Trump yang disebutnya "tidak bersifat kekristenan." Sebelum pertemuan, Sri Paus berkata akan menghadapi Trump dengan pikiran terbuka.
Sebelum masuk ke ruang yang disediakan untuk pembicaraan pribadi, Trump terdengar mengatakan "Terima kasih banyak. Suatu kehormatan untuk bisa berada di sini."
Kedua kepala negara punya pendapat sangat bertentangan tentang perubahan iklim. Donald Trump telah membatalkan sejumlah kebijakan yang ditetapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ketika Barack Obama jadi presiden.
Sementara Paus Fransiskus menjadikan pembelajaran publik terkait risiko dari perubahan iklim sebagai acuan utama dari tugas kepausan. Saat bertemu Trump, Paus Fransiskus memberikan Ensiklik yang ditulisnya tentang lingkungan hidup.
Selain itu Sri Paus juga mengecam kapitalisme tak terkendali yang jadi penyebab menyebarnya kemiskinan dan kesengsaraan. Ia juga mengkritik hukuman mati dan perdagangan senjata. Sejak Trump mengadakan kampanye untuk jadi presiden, kedua pria itu sudah menyatakan perbedaan pendapat di depan umum dalam berbagai topik.
Sri Paus adalah pengkritik utama rencana Trump untuk mencegah masuknya pengungsi ke AS, dan mendirikan tembok pembatas dengan Meksiko. Menurut Paus Fransiskus ini tidak mencerminkan kekristenan. Ia menyerukan kepada pemimpin dunia untuk membangun jembatan bukan tembok. Trump yang ketika itu baru jadi calon presiden menyerang balik dan menyebut Sri Paus "tidak tahu malu" karena berani menantang keyakinan Kristennya.
Trump: Israel dan Palestina Siap Berdamai
Trump tampak tersentuh setelah pertemuan dengan Sri Paus
Paus Fransiskus tampak serius ketika berfoto bersama Trump dan keluarganya. Tetapi usai pertemuan yang berjalan lebih lama dari rencana awal, Sri Paus keluar dari ruangan dengan tersenyum. Sementara Trump tampak tersentuh dan mengatakan kepada Sri Paus, "Saya tidak akan melupakan perkataan Anda."
Trump juga direncanakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni, sebelum bertolak ke Brussel untuk menghadiri KTT NATO.
ml/vlz (ap, afp)