1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bawaslu Bahas Netralitas Usai Viral ASN Boyolali

17 November 2023

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI respons beredarnya video di media sosial yang tampilkan seorang perempuan berseragam PNS yang viral setelah mengaku diarahkan untuk memilih Ganjar Pranowo dan PDIP di Pemilu 2024.

https://p.dw.com/p/4Z1M4
Ganjar Pranowo dan Mahfud Md
Capres dan cawapres PDIP Ganjar Pranowo dan Mahfud MdFoto: Levie Mulia Wardana/DW

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merespons beredarnya video di media sosial yang menampilkan seorang perempuan berseragam PNS Pemerintah Kabupaten Boyolali yang mengaku diarahkan untuk memilih Ganjar Pranowo dan PDIP di Pemilu 2024. Bawaslu pun kini tengah membahas soal penanganan netralitas ASN buntut persoalan itu.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengatakan saat ini Bawaslu masih terus berkoordinasi dengan KemenPAN-RB dan Komisi ASN (KASN) dalam merumuskan penanganan pelanggaran netralitas ASN di Pemilu 2024, usai KASN ditiadakan setelah revisi UU ASN. Hal itu lantaran, Lolly mengatakan selama ini Bawaslu dalam memproses kasus pelanggaran netralitas ASN, melakukan rekomendasi sanksi ke KASN.

"Untuk memastikan tetap ada unit penanganan pelanggaran netralitas ASN. Formulanya seperti apa, masih dalam diskusi," ujar Lolly kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).

Lolly menilai saat ini masih ada waktu untuk membahas hal tersebut, sebab KASN betul-betul ditiadakan. Dia mengatakan berdasarkan hasil revisi UU ASN, tepatnya Pasal 70 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, KASN tetap melaksanakan fungsinya hingga dengan ditetapkannya peraturan pelaksana UU tersebut.

"Berdasarkan norma di atas eksistensi dan fungsi KASN masih berjalan, sampai keluar peraturan pelaksanaan UU ASN, atau maksimal 6 bulan sampai bulan April," paparnya.

Sebelumnya, beredar video di sejumlah media sosial seorang perempuan berseragam PNS Pemerintah Kabupaten Boyolali yang mengaku diarahkan untuk memilih Ganjar dan PDIP di Pemilu 2024. DPC PDIP Boyolali menyebut peristiwa yang terekam di video itu sebagai settingan alias rekayasa.

Dilansir detikjateng, Kamis (16/11), dalam video viral itu terlihat seorang perempuan berseragam PNS Pemkab Boyolali berbicara dengan seorang pria menceritakan kondisi ASN di wilayahnya jelang Pemilu 2024 ini.

Perempuan itu bicara sembari makan bakso bercerita kepada seseorang bersuara pria. Perempuan itu mengatakan bahwa ASN di Boyolali diarahkan untuk memenangkan calon dari partai politik tertentu dalam Pemilu 2024 mendatang. Si perempuan menyebutkan, hal itu diarahkan oleh Bupati.

PDIP Boyolali menepis kebenaran video itu. Video itu dinilai punya maksud memperburuk persepsi publik terhadap PDIP.

"Ketika saya cermati (video itu) dengan isinya, dengan cara, logat dan gaya, apa yang ada di dalam video itu, kami sangsi kalau itu asli. Kalau saya melihat itu adalah sebuah settingan," kata Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta, kepada wartawan di kantor DPC PDIP Boyolali, dilansir detikjateng, Kamis (16/11).

Baca artikel Detik News 

Selengkapnya: „Bawaslu Bahas Netralitas Usai Viral ASN Boyolali Ngaku Diminta Dukung Ganjar". (hp)