Banksy Kembali Menggebrak dengan Mural Politisnya
Seniman grafiti misterius paling legendaris dari Inggris, Banksy, kembali beraksi dengan karya seni paling anyar. Berikut beberapa karya "Sprayaction" yang paling beken.
Semua dalam perahu yang sama
Karya ini muncul pada dinding di taman Nicholas Everitt, Lowestoft, Inggris (07/08) dan diyakini sebagai karya paling anyar Banksy. Seminggu kemudian seniman misterius itu mengklaim lewat Instagram, dia bertanggung jawab untuk lukisan itu bersama dengan serial lukisan grafiti di beberapa kota pesisir Inggris yang disebutnya "A Great British Spraycation.
Louise Michel, kapal penyelamat pengungsi
Banksy pernah mendanai sebuah kapal penyelamat pengungsi dari Afrika Utara ke Eropa. Dinamai Louise Michel, yang mengacu pada anarkis feminisme Prancis abad ke-19, dihiasi cat berwarna merah muda dan grafiti seniman jalanan itu. Dikutip dari “The Guardian”, 89 orang diselamatkan pada Kamis (12/08). Sejak awal 2020, setidaknya 500 imigran meninggal dunia saat menyeberangi laut Mediterania.
Pernyataan rasialisme sistematik
Sebuah lilin membakar bendera AS. Pada Juni 2020, melalui lukisan di akun Instagramnya, Banksy mengkritik pembunuhan atas George Floyd dan menghormati gerakan ’Black Lives Matter’. “Orang kulit berwarna, dihancurkan sistem. Sistem Kulit Putih,” tulisnya. "Jika orang kulit putih tidak memperbaikinya, seseorang akan datang dan melawannya,” tambahnya.
Pahlawan super saat pandemi COVID-19
Batman dan Spiderman merupakan pahlawan masa lalu. Anak ini memilih bermain dengan boneka perawat bermasker dan pakaian pelindung. Saat foto ini terungkap awal Mei 2020, Banksy mengapresiasi kontribusi para dokter, perawat, dan pekerja di rumah sakit selama pandemi COVID-19.
Siap berangkat?
Desember 2019, Banksy mengunggah sebuah video, menunjukkan mural rusa kutub bersiap terbang, bukan membawa Sinterklas, melainkan seorang pria tuna wisma, untuk menunjukkan penderitaan mereka. “Tuhan memberkati Birmingham,” tulis seniman itu. “Dalam 20 menit kami merekam Ryan di kursi ini, pejalan kaki memberi minuman coklat panas, dua buah kue coklat, dan pemantik, tanpa dimintanya.”
Parlemen yang terdesentralisasi di Inggris
‘Parlemen yang terdesentralisasi’ diciptakan seniman jalanan yang elusif tahun 2009, menampilkan simpanse, bukan politisi parlemen Inggris. Di tengah kekisruhan karena Brexit, karya tersebut mewakili keadaan politik Inggris. Lukisan berukuran 2,8 x 4,5 meter itu dilelang pada Oktober 2019 di London dengan harga sekitar Rp185 miliar.
Dan separuhnya hilang…
Pelelangan lain di Sotheby, London juga menggemparkan. Sesaat setelah lukisan “Gadis dengan Balon” Banksy terjual seharga sekitar Rp 20 miliar tahun 2018, lukisan itu hancur sendiri karena penghancur ada di bingkai bawahnya, tetapi prosesnya tidak selesai. Menjelma menjadi “Cinta di Tempat Sampah.” Motif pertama yang muncul tahun 2002 jadi mural di London.
Lebih baik dipamerkan ketimbang dilelang
Memperoleh jutaan poundsterling dari lukisan “Parlemen yang Terdesentralisasi” memicu banyak kritik karena tidak ada informasi pembelinya. Banksy kemudian memamerkan karyanya di sebuah toko benama Gross Domestic Product, yang tiba-tiba muncul di London sebagai respons dan mengatakan karya yang dilelang jadi milik orang kaya ketimbang milik bersama publik.
Dunia Banksy
Banksy merupakan salah satu seniman jalanan paling terkenal di dunia, tetapi identitasnya masih rahasia. Lukisan dan gambarnya di kertas jadi karya langka. Sebaliknya, seniman Inggris itu menggambar karyanya secara anonim di gedung, dinding, dan reruntuhan. Seni mural jalanan yang tidak untuk dijual.
Steve Jobs
Tema karyanya yang berulang, menampilkan sifat predator dari kapitalis dunia. Banksy melukis muralnya di pintu masuk perkemahan pengungsi di Calais, Prancis. Figur di gambar itu adalah mendiang pendiri Apple, Steve Jobs, membawa komputer legenda Mac pertama. Ayahnya berasal dari Suriah.
Pernyataan tentang Brexit
Banksy memamerkan karyanya pada perdebatan Brexit di Inggris tahun 2017. Gambar ini muncul pada sebuah dinding rumah, tidak jauh dari pelabuhan ferry Dover yang menunjukkan seorang pria dengan tangga berusaha menghapus salah satu bintang Uni Eropa dengan palu dan pahat. Gambar tersebut saat ini sudah hilang dihapus orang tak dikenal.
Konflik Israel-Palestina
Seniman jalanan Inggris pernah membuat karya terkait konflik Israel-Palestina. Tahun 2017, Banksy membuka hotel “The Walled Off”. Sebuah hotel untuk pamerannya di Bethlehem yang berlokasi tepat di samping perbatasan Tepi Barat Israel yang kontroversial. Dia juga meninggalkan beberapa karyanya di kota bersejarah ini sejak 2005 sebagai “Wisata Banksy.”
Perang bukan permainan anak
Satu fakta yang diketahui tentang identitas Banksy adalah berasal dari Bristol, Selatan Inggris. Dia pindah ke Inggris akhir 90-an dan mulai melukis pesan gambar di dinding di lokasi tertentu. Dia kembali ke Bristol tahun 2016 dan meninggalkan muralnya di sebuah SD di Whitchurch.
Krisis iklim global
Sebagai seniman, Banksy selalu punya pandangan visioner. Semua karyanya, sering mengkritik masalah politik di masa depan, misalnya pemanasan global, seperti di gambar ini. Dia melukisnya di London tahun 2009, jauh sebelum Donald Trump mengatakan kalimat ini dengan nada serius.
Kritik terhadap media
Banksy mengecam kebrutalan media yang membuat berita sensasional terkait korban perang dan serangan teroris. Tergambar dari karya “Media saat Perang,” yang tidak dilukis di dinding, seperti karya lainnya, agar bisa dipajang di sebuah galeri. Salah satunya di London, tahun 2018. (mh/as)