Bagaimana Rasanya Bekerja di Antartika?
Bayangkan! Bagaimana rasanya bekerja di suhu -55°C dan gelapnya langit selama lebih dari 100 hari dalam setahun? Ini yang dirasakan peneliti di Antartika. Dan semua ini demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Demi kemajuan ilmu pengetahuan
Halley VI di Antartika merupakan fasilitas penelitian pertama di dunia yang bisa dipindah-pindah. Meskipun menawarkan akomodasi dan merupakan laboratorium yang ultra modern, konstruksi raksasa ini dapat dipindah-pindah ke tempat lain di benua tersebut dengan mudah.
Tanda-tanda perubahan
Halley VI terpaksa dipindahkan, karena timbul keretakan baru yang tambah membesar di Brunt Ice Shelf, sebelah utara laboratorium penelitian yang unik itu. Meskipun tidak ada kerusakan langsung, peneliti meyakini keretakannya akan lebih parah dan bisa terjadi runtuhnya gunung es.
Stasiun cuaca antariksa
Halley VI di Antartika memberikan informasi tentang berbagai topik seperti cuaca di ruang angkasa, penipisan ozon, unsur kimia atmosfer di kutub dan tentunya perubahan iklim. Terkenal sebagai fasilitas penelitian pertama yang mendeteksi lubang pada lapisan ozon kita, proyek ini ditempatkan di bawah zona aurora untuk mempelajari langit.
Sebuah balai kota di Antartika
Wadah merah besar di tengah fasilitas digunakan sebagai ruang pertemuan para ilmuwan. Di laboratorium ini bekerja 70 staf selama musim panas dan 16 orang selama musim dingin. Ruang ini memungkinkan mereka yang bekerja di lokasi terpencil untuk bersosialisasi dan bertukar pikiran, dari waktu ke waktu.
Kursi terbaik untuk saksikan Aurora
Lokasi laboratorium ini mengalami 105 hari yang benar-benar gelap dalam setahunnya dan orang-orang terputus hubungannya dari dunia. Namun situasi itu tidak terdengar begitu buruk ketika Anda memandang panorama Aurora Australis yang spektakuler di langit.
Upaya yang terhubung
Fasilitas penelitian ini terdiri dari delapan modul. Masing-masing modul dibangun di atas kaki hidrolik dan desain langit-langit yang dirancang khusus. Ketika bergerak, fasilitas setiap modul bisa ditarik secara individual, sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan ke seluruh wilayah di benua ini.
Bahayanya...
Meskipun pemandangan di sini begitu dasyat dan penelitiannya menarik, iklim di sini seringkali sangat berbahaya bagi manusia. Pada musim dingin suhu rata-ratanya -20°C , namun bisa turun drastis hingga -55°C. Laut di dekatnya membeku sepenuhnya.