AS: Penarikan Pasukan Tetap Dilakukan sesuai Jadwal
16 Maret 2012Jerman, Amerika Serikat dan juga NATO terlihat menahan diri menanggapi pernyataan Presiden Afghanistan Karzai untuk mengirim pulang pasukan internasional dari negaranya setahun lebih cepat. Namun Amerika Serikat menekankan, pasukan tempur NATO baru akan ditarik seluruhnya dari Afganistan akhir 2014.
Amerika Serikat tetap berpegang pada rencananya, melimpahkan seluruh tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan pada tahun 2014. Demikian dikatakan juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. Jadwal penarikan ini juga didukung oleh Jerman. “Kami memiliki perjanjian dalam aliansi. Dan ini tetap berlaku,“ dikatakan seorang juru bicara Kementrian Pertahanan Jerman di Berlin.
Sementara itu, juru bicara NATO Oana Lungesco mengatakan di Brussel, Belgia, memang tanggung jawab keamanan akan diberikan kepada pemerintah Afghanistan secepat mungkin. Namun, “tidak boleh terjadi kevakuman keamanan.“ Keputusan akhir tentang pengalihan seluruh tanggung jawab kemananan kepada Afghanistan akan diambil dalam pertemuan puncak NATO, akhir Mei di Chicago, Amerika Serikat.
Kepercayaan Memudar
Setelah pertemuan dengan Presiden Karzai, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan, pasukan AS di Afghanistan tengah menghadapi ujian berat. Yang terpenting adalah, bagaimana AS bereaksi terhadap ujian ini. "Tidak disangkal lagi, kita sedang diuji, Kita akan terus diuji dalam beberap bulan ke depan. Ini adalah perang, kita masih terlibat. Terjadi insiden-insiden kekerasan. Tapi kuncinya adalah bagaimana kita mampu menghadapi insiden seperti itu dan bagaimana kita mempertahankan kemajuan yang telah dicapai.”
Diduga, usulan Karzai ini dipicu oleh insiden terakhir yang melibatkan tentara asing di Afghanistan. Minggu (11/03), seorang tentara AS melakukan aksi pembantaian di Kandahar. Setelah insiden yang menewaskan 16 warga sipil ini, Karzai menginginkan keluarnya pasukan asing secepat mungkin, walaupun porses pembangunan pasukan keamanan Afghanistan masih berjalan. Selain itu, Karzai juga menyatakan bahwa tentara asing tidak lagi diizinkan untuk memasuki rumah warga Afghanistan.
Yuniman Farid (dpa/dap/rtr)
Editor: Hendra Pasuhuk