AS Akan Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
24 Oktober 2011Minggu (23/10), dalam pertemuan tertutup bersama Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Panetta mengatakan, Indonesia telah menjadi pemimpin global dan komitmen jangka panjang AS adalah untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan di wilayah ini.
Panetta menambahkan, AS akan terus memantau kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM. Ini dikatakannya mencatat insiden pekan lalu di Papua, di mana lima orang tewas saat pasukan keamanan membubarkan Kongres Rakyat Papua ke 3.
“Kami mendukung upaya Indonesia dalam melawan separatisme di wilayah itu. Tapi jika terjadi pelanggaran hak asasi manusia, kami ingin memastikan diambilnya satu tindakan terhadap siapapun yang melanggar hak asasi manusia,” dikatakan Panetta.
Kerjasama militer AS-Indonesia dibekukan selama 12 tahun akibat pelanggaran HAM selama 32 tahun pemerintahan mantan diktator Soeharto. Satuan elit Kopassus diituduh telah melakukan pelanggaran berat di Papua, Aceh dan Timor Leste, selama masa Orde Baru. Kerjasama kembali dihidupkan pada bulan Juli 2010 oleh pendahulu Panetta, Robert Gates.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (24/10), Panetta menjanjikan bantuan peralatan militer kepada Indonesia. “Panetta berjanji bahwa Amerika Serikat akan membantu memperkuat peralatan militer Indonesia serta sistem radar,” dikatakan juru bicara Kementrian Pertahanan Indonesia Hartind Asrin.
Amerika Serikat memberikan bantuan sistem radar kepada Indonesia untuk mengawasi Selat Malaka yang rawan dengan perompakan. Washington juga sepakat untuk menjual 30 pesawat tempur F-16 kepada Indonesia.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta berada di Bali untuk menghadiri pertemuan menteri pertahanan ASEAN. Dalam kunjungan Asia ini, setelah Indonesia, Panetta bertolak ke Jepang untuk kemudian mengunjungi Korea Selatan.
Yuniman Farid/afp/rtr Editor: Hendra Pasuhuk