Angka Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Australia Bertambah
16 Februari 2009Senin ini (16/02/09) petugas kebakaran masih berjuang memadamkan delapan titik api di Australia. Sementara seorang pria menghadapi tuntutan sebagai pemicu salah satu titik kebakaran. Pria berusia 39 tahun ini diduga sebagai penyulut kebakaran di Churchill, sebelah timur Melbourne, tanggal 7 Februari lalu. Di kawasan itu saja sedikitnya 21 orang tewas.
Berdasarkan informasi dari harian “The Australian”, lelaki tersebut adalah penghuni kawasan itu dan pada tahun 1980 an merupakan sukarelawan petugas kebakaran. Selain menghadapi dakwaan dalam kasus menyulut kebakaran yang mengakibatkan kematian dan sebagai penyulut kebakaran dengan sengaja, lelaki yang bernama Brendan Sokaluk juga menghadapi dakwaan dalam kasus pornografi anak-anak.
Kini ia menghadapi ancaman 25 tahun penjara. Jaksa penuntut umum mengumumkan bahwa penyulut kebakaran ini juga dapat digugat karena melakukan pembunuhan. Bila demikian halnya, Sokaluk dapat divonis hukuman seumur hidup.
Demi alasan keamanan, Brendan Sokaluk akan dipindahkan dari penjara provinsi ke Melbourne. Masalahnya para penduduk yang berang di kawasan itu melancarkan imbauan lewat televisi untuk membunuhnya.
Data terkini menyebutkan jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di selatan Australia tersebut telah mencapai 189 orang. Diperkirakan angka tersebut masih akan bertambah.
Pada akhir pekan kemarin, sekelompok warga menggugat sebuah perusahaan listrik. Mereka menuding gangguan pada kabel listrik itulah yang menyebabkan kebakaran di Kinglake, Steel Creek dan St. Andrews. Di tiga kawasan ini yang terletak di utara Melbourne ini saja, lebih dari 100 orang tewas. Politisi lokal Fran Bailey mengungkapkan di televisi:
"Para petugas kebakaran kami mengatakan bahwa angin kencang yang terjadi malam Minggu lalu, memutuskan sebuah kabel listrik dan percikan apinya menyebabkan kebakaran.“
Seorang penduduk di Kinglake, Carol Pular, mengungkapkan di televisi bahwa ia melihat bagaimana percikan api itu menjalar. “Saya melihat api, di sekitar jalanan mobil di perumahan kami dan kami mencoba memadamkannya.”
Harian Australia, The Age, memberitakan kepolisian telah menyita kabel listrik yang putus itu sebagai barang bukti.
Dalam kebakaran terbesar sebelumnya yang terjadi pada hari Rabu Abu tahun 1983, gugatan juga dilancarkan terhadap perusahaan listrik. Sekitar 5000 penggugat saat itu secara keseluruhan menerima 300 juta Dollar Australia sebagai ganti rugi.
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengumumkan tanggal 22 Februari menjadi hari berkabung nasional untuk memperingati para korban kebakaran. Aksi peringatan akan dipusatkan di Melbourne hari Minggu (22/02) mendatang. (ap)