Anggaran Militer Cina Meningkat
6 Maret 2013Pemerintah Cina menyatakan, alasan kenaikan anggaran militer adalah ”politik pertahanan damai”.
Tidak ada negara lain yang bisa mengancam Cina secara militer, kata wakil menteri luar negeri Fu Ying, yang merangkap juru bicara Kongres Nasional Rakyat. Tapi ia menolak pertanyaan kritis tentang anggaran militer. ”Tampakya, Cina setiap tahun harus menjelaskan pada dunia, mengapa harus memperkuat pertahanannya dan mengapa anggaran militer harus naik”, tandas Fu.
Penambahan senjata atau modernisasi?
Dari 2005 sampai 2009 anggaran militer Cina setiap tahun naik 15 sampai 20 persen. Setelah itu, anggaran naik sekitar 10 sampai 11 persen. Pengamat Cina dari Universitas Bonn, Xuewu Gu menerangkan, Cina sekarang melakukan hal yang juga dilakukan oleh negara-negara lain. Ia bisa mengerti, jika modernisasi militer di Cina diamati dengan cermat. ”Tapi terlalu sepihak, jika kenaikan anggaran diinterpretasi secara berlebihan,” kata Xuewu.
Nadine Godehard, pengamat militer dari think tank Stiftung Wissenschaft und Politik (SWP) di Berlin berpendapat serupa. Saat ini, Cina sedang melakukan ”modernisasi” dan ”transformasi” militer. ”Ditinjau dari banyak aspek, ini memang harus dilakukan. Misalnya untuk memperkecil jumlah angkatan bersenjata, untuk melakukan spesialisasi atau untuk modernisasi perlengkapan militer.”
Anggaran militer belum terlalu tinggi
Menurut kantor berita Xinhua, Cina ingin membeli persenjataan baru. Selain itu, tentara akan disiapkan menghadapi perang melawan terorisme serta penanggulangan bencana alam. Menurut perhitungan Pusat Studi Global di Universitas Bonn, Cina hanya menggunakan 1,3 - 1,8 persen Produk Domestik Bruttonya (PDB) untuk anggaran militer. Sedangkan negara industri lain seperti Jerman, perancis dan Inggris menggunakan 2,5 - 3,5 persen PDB untuk militer. Bahkan AS selama 15 tahun terakhir menggunakan 4,5 - 5 persen PDB-nya untuk belanja militer.
Dengan bertambahnya sengketa teritorial dengan negara-negara Asia lain, situasi keamanan di Laut Cina kini menjadi perhatian internasional. Makin banyak suara kritis terhadap Cina muncul di Jepang, Vietnam dan Filipina, karena Cina mengklaim kepemilikan terhadap banyak pulau yang jadi sengketa.
”Cina makin tidak sabar”, kata Xuewu Gu. Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Cina ternyata belum mampu menjamin keamanan di kawasan-kawasan yang jadi sengketa. Ia menambahkan, Cina akan melakukan modernisasi dalam tiga tahapan. Terutama angkatan laut akan diperluas. Beberapa kapal perang baru akan diuat. Dalam beberapa tahun ke depan, anggaran militer Cina tidak akan turun.
Pembagian anggaran tidak jelas
Bagi pihak luar, pembagian anggaran militer Cina tidak jelas. Menurut perkiraan Nadine Godehard, sekitar sepertiga akan digunakan untuk personal, sepertiga lainnya untuk kegiatan militer. Sisanya digunakan untuk membeli peralatan. Tapi masih ada anggaran terselubung. ”Biaya pengembangan senjata dan persenjataan polisi paramiliter misalnya tidak masuk dalam anggaran militer,” jelas Godehard. Karena itu sulit untuk menganalisa anggaran militer. Menurut perkiraan Institut Perdamaian Stockholm, SIPRI, pengeluaran militer Cina sebenarnya 50 persen lebih besar daripada yang dimuat dalam anggaran belanja.