Kanselir Jerman: Demokrasi Berkembang karena Perubahan
31 Desember 2018Kanselir memulai pidatonya dengan menilik proses yang panjang dan sulit dalam membentuk pemerintahan setelah pemilu federal tahun 2017. Prosesnya berlangsung enam bulan "dan begitu pemerintahan terbentuk, ada banyak perselisihan dan kesibukan dengan diri kami sendiri." Merkel, seorang anggota Partai CDU, tidak menyebutkan contoh apa pun. Tapi ada dua kejadian yang berkesan: perselisihan dengan Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer dari Partai CSU dan perbedaan dengan Partai Sosial Demokrat (SPD). Sebagian besar dari perselisihan tersebut adalah terkait kebijakan migrasi Jerman.
Masalah penting: perubahan iklim, migrasi, terorisme
Tetapi Merkel tidak ingin iklim tegang dalam koalisi dipahami sebagai alasannya untuk mundur sebagai kanselir pada akhir periode legislatif di tahun 2021. Dia mengatakan, dia tetap akan melakukannya "terlepas dari seberapa tidak memuaskannya tahun yang telah berlalu." Masa jabatannya yang lama, yang telah berlangsung selama 13 tahun, adalah "alasan yang cukup." Kami membangun "apa yang telah ditinggalkan pendahulu kami" dan membentuk masa kini untuk mereka yang datang setelah kami. "Demokrasi," katanya, "berkembang karena perubahan."
Merkel yakin bahwa tantangan saat ini dapat diatasi "jika kita tetap bersatu dan bekerja bersama melintasi batas." Tantangan-tantangan ini tidak hanya mencakup "masalah penting tentang perubahan iklim," tetapi juga migrasi dan perang melawan terorisme internasional. "Pemerintah ingin menyelesaikan semua masalah ini karena itu adalah kepentingan kita."
Peran Jerman dalam Dewan Keamanan PBB
Namun, kesediaan untuk mengatasi banyak tantangan diselubungi keraguan. Merkel mengatakan kepastian kerja sama internasional telah mendapat tekanan. Sekali lagi, dia tidak memberikan contoh. Namun ia memberi kesimpulan, "Dalam situasi seperti itu, kita harus mengadvokasi, berdebat dan memperjuangkan kepercayaan kita dengan keyakinan yang lebih besar."
Mengacu pada kursi Jerman di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang akan dimulai pada 1 Januari dan berlangsung dua tahun, Merkel mengatakan Jerman akan mengadvokasi solusi global. "Kami terus meningkatkan pendanaan untuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan dan juga meningkatkan pengeluaran pertahanan kami." Jerman juga akan berupaya membuat Uni Eropa "lebih kuat dan mampu" dan berupaya mempertahankan "kemitraan erat" dengan Inggris meskipun negara itu akan keluar dari Uni Eropa. Kanselir juga meminta Jerman untuk tetap membantu Uni Eropa menjadi "proyek perdamaian, kemakmuran dan keamanan" ketika blok itu bersiap untuk menyelenggarakan pemilu Eropa pada Mei 2019.
'Keterbukaan, toleransi dan rasa hormat'
Menjelang akhir pidatonya, Merkel sekali lagi melihat ke dalam negeri. Dalam rangka bekerja menuju tujuan "kondisi kehidupan yang setara," ia mengatakan pemerintah Jerman ingin memastikan bahwa "setiap orang memiliki akses yang baik ke pendidikan, perumahan dan perawatan kesehatan." Pemerintah, katanya, berusaha menemukan "solusi terbaik" untuk masalah tersebut.
"Namun, yang lebih penting juga adalah gaya interaksi dan nilai-nilai kita: keterbukaan, toleransi dan rasa hormat." Merkel khawatir tentang iklim politik di Jerman, yang menjadi lebih keras pada tahun 2018. Namun dia tetap yakin: "Ketika kita percaya pada nilai-nilai kita dan menerapkan ide-ide kita dengan penuh semangat, sesuatu yang baru dan baik akan muncul."
Ed: na/ts