1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Dunia DigitalBrasil

Jika X Diblokir Pemerintah Inilah Alternatifnya

11 Oktober 2024

Platform X milik Elon Musk, yang sebelumnya bernama Twitter, dikritik telah meyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu. Beberapa negara telah mempertimbangkan untuk memblokirnya.

https://p.dw.com/p/4lfJc
Layar ponsel yang menunjukkan akun media sosial X di Brasil
Selain X, ada beberapa alternatif media sosial mikroblogingFoto: EVARISTO SA/AFP/Getty Images

September lalu, Brasil sempat memblokir media sosial X skala nasional, yang menyebabkan X kehilangan sekitar 21,5 juta pengguna. Hal ini meningkatkan perselisihan yang telah lama berlangsung dengan pemiliknya, Elon Musk.

Menurut Mahkamah Agung Brasil, Musk tidak memenuhi kewajiban untuk bertindak lebih tegas terhadap penyebaran ujaran kebencian dan misinformasi di platformnya.

Pengadilan sebelumnya memerintahkan Musk memblokir akun pengguna tertentu yang menyebarkan kebohongan dan informasi menyesatkan. Dalam putusannya, Alexandre de Moraes, salah satu Hakim Agung Brasil, menulis: "Elon Musk menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap kedaulatan Brasil dan khususnya peradilan, karena ia menggambarkan diri sebagai entitas supranasional dan kebal terhadap hukum negara mana pun."

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Musk menolak tuduhan ini dan berbicara tentang "sensor" oleh pemerintah Brasil. Segera setelah platformnya dimatikan, dia berkata dengan keras di X bahwa "pemerintah Brasil saat ini suka memakai jubah demokrasi bebas sambil menindas rakyatnya."

Brasil adalah negara dengan pengguna X terbesar keenam di dunia, tapi semua ini sudah berakhir. 

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah, apakah pemerintah akan menerapkan langkah yang sama terhadap X. Seperti dikutip dari detikinet, Menteri Komunikasi dan Informatika mendorong agar X punya kantor perwakilan di Indonesia. Pengguna X di Indonesia diketahui sekitar 25 juta. Jika medsos ini ditutup, kemana 25 juta pengguna itu beralih?

Bluesky

Sekilas, Bluesky tampak seperti X. Tak heran, karena medsos ini didirikan oleh Jack Dorsey, mantan salah satu pendiri dan CEO Twitter. Sejak awal tahun 2024, jaringan tersebut telah dibuka untuk masyarakat umum.

Postingan di Bluesky dibatasi hingga 300 karakter, sedikit lebih panjang dibandingkan di X. Fitur khusus dari jaringan ini adalah pengguna dapat memilih di antara algoritma yang berbeda, lalu menentukan apa yang ingin mereka lihat di feed. Berbeda dengan X, ketika meninggalkan platform, pengguna bisa juga membawa serta percakapan dan kontak mereka.

Sejak X diblokir di Brasil, pengguna Bluesky bertambah lebih dari satu juta, peningkatan yang sangat besar bagi perusahaan yang hanya memiliki total 8,4 juta pengguna. 

Mastodon

Jaringan yang dikembangkan oleh pengembang software asal Jerman Eugen Rochko ini juga menerapkan prinsip desentralisasi seperti Bluesky. Ini berarti, berbagai server yang saling berjejaring dioperasikan secara mandiri baik oleh perorangan maupun lembaga swasta. Saat mendaftar, pengguna memilih server yang paling cocok untuk mereka.

Server, dikenal dengan nama instance di Mastodon, sering kali ditujukan untuk wilayah atau komunitas tertentu. Mastodon mengatakan bahwa mereka sangat mementingkan kebebasan dari ujaran kebencian, berita palsu, atau konten ilegal lainnya. Instance ini yang nantinya akan menentukan konten apa saja yang disensor, dihilangkan, atau diblokir.

Selebihnya, Mastodon pada dasarnya berfungsi seperti layanan mikroblog lainnya: Pengguna dapat memposting apa yang disebut toots, padanan dari tweet di X. Ada 500 karakter per Toot. Pengguna lain dapat mengomentari, menyukai, atau membagikannya.

Mastodon adalah perangkat lunak berbasis open source. Kode sumbernya dapat diakses oleh semua orang. Pengembangan layanan ini hampir seluruhnya dibiayai melalui sumbangan. Kekurangannya, Mastodon (masih) relatif kecil: hanya memiliki sekitar satu juta pengguna aktif per bulan. 

Threads

Bicara tentang media sosial tidak bisa terlepas dari Mark Zuckerberg. Pimpinan perusahaan induk Facebook, Meta, meluncurkan Threads ke pasar pada tahun 2023. Threads juga berbasis teks dan terdesentralisasi dan pada dasarnya memiliki fungsi yang mirip dengan X.

Kritikus menyoroti keterkaitan jejaring ini dengan Instagram. Kerugian: Pengguna memakai nama yang sama di kedua platform. Pengguna tidak bisa hanya membuat akun Threads, mereka sebelumnya harus punya akun Instagram. Pengguna juga tidak dapat menghapus akun Threads tanpa menghapus akun Instagram secara bersamaan. Keuntungan: Thread dapat mengakses koneksi yang ada antara ratusan juta pengguna.

Banyak ikan di lautan mikroblog

Selain platform tersebut, masih banyak layanan mikroblog lainnya, seperti Tumblr, Plurk, dan identi.ca.Cina telah memblokir atau membatasi banyak dari layanan-layanan ini dan meluncurkan platform mikroblog sendiri: Weibo. Strukturnya mirip dengan Twitter. Sekitar 580 juta pengguna, yang sebagian besar warga Cina, menggunakan layanan ini setiap bulannya. Weibo terus dipantau oleh otoritas sensor Cina, sehingga konten "tidak populer” dapat cepat diblokir dan dihapus.

Bahkan Donald Trump juga membuka situs mikroblog sendiri. Setelah penyerbuan Gedung Capitol di Amerika Serikat, akunnya dilarang dari Facebook, Instagram, dan pendahulunya Twitter. Dia lalu mengembangkan Truth Social. Bukannya sukses, jejaring media sosial itu malah menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi Trump. Penerimaan di kalangan pengguna relatif rendah dengan hanya sekitar satu juta pengguna aktif.

Diadaptasi dari artikel DWJerman

Dengan informasi tambahan dari detikInet