1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Agenda Reuni 212: Kasus Sukmawati dan Kepulangan HRS

30 November 2019

Selain diisi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, reuni 212 bakal mendesak polisi melanjutkan proses hukum kasus Sukmawati Soekarnoputri. Reuni akbar itu juga akan menyoal kepulangan Rizieq Shihab.

https://p.dw.com/p/3U0D2
Indonesien | Proteste in Jakarta
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry

Reuni 212 bakal kembali digelar. Acara ini bakal berisi kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga desakan terhadap polisi untuk melanjutkan proses hukum terhadap Sukmawati Soekarnoputeri.

"Kegiatan Reuni 212 ini juga dirangkai dengan Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan hari kelahiran Rasulullah SAW. Telah terjadi penistaan agama, khususnya terhadap Nabi Muhammad SAW, oleh Ibu Sukmawati Soekarnoputri," ujar Ketua Panitia Awit Mashuri di Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Awit menilai proses hukum terhadap pelaporan Sukmawati belum mengalami kemajuan. Dia meminta hukum ditegakkan.

"Kami menyayangkan belum ada progres atas laporan saudara-saudara kami di berbagai daerah atas penghinaan Ibu Sukmawati membandingkan peran Rasulullah dengan Sukarno di saat zaman penjajahan adalah tidak tepat sikap tersebut yang tergolong penistaan agama Islam. Untuk itu, kami meminta kepada pihak kepolisian untuk segera memproses Ibu Sukmawati Soekarnoputri sebagaimana hukum yang berlaku di negeri ini. Jangan sampai negara bertindak tidak adil dalam penegakan hukum," kata dia.

Desak Kepulangan Rizieq Shihab

Awit menyebut pihaknya juga mendesak pemerintah memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia lewat Reuni 212 yang ketiga ini. Dia berharap agar hak Imam Besar FPI itu dikembalikan.

"Selanjutnya melalui acara reuni yang ke-3 ini kita mendesak kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik terhadap imam besar umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab jangan langgar HAM beliau selaku warga negara Indonesia," tegasnya.

Selain itu, peserta Reuni 212 akan menggelar doa untuk keselamatan rakyat Palestina. Awik kemudian mengajak umat Islam menghadiri acara tersebut dengan tertib dan damai.

"Kami juga berdoa agar Allah menyelamatkan saudara kami di Gaza, Palestina. Terakhir kami kembali mengajak umat muslim, khususnya Alumni 212, untuk menghadiri Reuni Mujahid 212 dengan menjaga akhlakul karimah, tertib, damai, dan bersih," kata dia.

Awit menyebut acara akan dimulai pada pukul 02.30 WIB dini hari dan berakhir pukul 08.30 WIB. Dia mengajak para karyawan yang bekerja di sekitar Monas untuk ikut salat berjemaah.

"Ayo putihkan Monas pada Senin, 2 Desember 2019, mulai pukul 02.30 WIB, mulai salat Tahajud sampai 08.30 WIB. Bawa bendera Merah Putih sebanyak-banyaknya, bendera-bendera ormas masing-masing serta mengenakan pakaian putih," ujar Awit.

"Kepada karyawan yang berkantor di sekitar Monas kami ajak untuk subuh berjemaah serta siapkan sarapan pagi bersama di sejumlah titik logistik yang tersebar di Monas," imbuhnya. 

Baca juga: Dukung Izin FPI, Menag: Dulu Utak Atik Pancasila, Sekarang Setia

Tak ada pengamanan spesial

Panitia Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 sepakat acara hanya diisi kegiatan keagamaan. Polisi memastikan pengamanan Reuni 212 tidak ada yang spesial.

"Saya sudah mengatakan bahwa ini kegiatan keagamaan, dan kita sudah berkoordinasi dengan panitianya, mereka tidak melaksanakan lain selain kegiatan keagamaan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Senayan, Jakarta Selatan (30/11/2019).

Gatot mengatakan reuni itu digelar sejak pukul 02.00 WIB dini hari hingga 08.00 WIB di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019 mendatang. 

Terkait pengamanan, Gatot menyebut pihaknya telah menyiapkan personel untuk berjaga di sekitar Monas. Diperkirakan massa yang hadir mencapai 10.000 orang.

"Sudah siap semuanya, lebih kurang kalau kita informasikan 10.000 orang (yang akan hadir di Reuni 212), pengamanan nggak ada yang spesial," jelasnya.

Diketahui PA 212 akan menggelar Munajat dan Maulid Akbar Reuni Mujahid 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019 mendatang. PA 212 juga telah mengantongi izin resmi dari Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar acara Reuni 212 di Monas.

"Kemudian kesimpulannya memang diberikan izin. Kalau nggak salah itu pertemuan (Forkompimda) hari Selasa, jadi Gubernur, Pangdam, Kapolda, Kajati kemudian Kabinda rapat di situ yang kemudian menggariskan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11). (gtp/yp)

Baca artikel selengkapnya di : DetikNews

Kapolda Metro: Massa yang Hadir 10 Ribu, Pengamanan Tak Ada yang Spesial

Panitia: Reuni 212 Bakal Desak Proses Hukum Sukmawati-Pemulangan HRS