1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanAsia

Ada Obat Corona Seharga Rp 3 Juta dan Tak Dijual Bebas

2 Oktober 2020

Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 akan segera diedarkan di Indonesia oleh PT Kalbe Farma Tbk. Obat tersebut berfungsi untuk menghambat replikasi virus corona di dalam tubuh manusia.

https://p.dw.com/p/3jJck
Remdesivir
Foto: picture-alliance/AP/Gilead Sciences

Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 akan segera diedarkan di Indonesia oleh PT Kalbe Farma Tbk. Obat corona itu buatan perusahaan asal India, Hetero, dan diimpor ke Indonesia lewat anak perusahaannya bernama PT Amarox Pharma Global.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan Kalbe Farma selaku distributor sudah siap untuk mendistribusikan produk tersebut ke seluruh Indonesia.

"Jadi kerja sama pemasaran dan distribusi ini, ini akan kami lakukan segera karena sudah kesepakatan untuk memberikan layanan kepada pasien yang ada di rumah sakit," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (01/10).

Lanjut dia, infrastruktur pemasaran dan distribusi Kalbe Farma sudah tersebar di seluruh Indonesia. Jadi diharapkan ketersediaan Covifor ini bisa dilakukan dalam waktu yang cepat.

"Jadi kita memang semua ini sekarang berpacu dengan waktu supaya layanan kesehatan kepada seluruh pasien COVID-19 bisa dilakukan semaksimal mungkin sehingga penyembuhan juga makin banyak terjadi di semua lokasi," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan menjelaskan cara kerja remdesivir. Dia menjelaskan obat tersebut berfungsi untuk menghambat replikasi virus corona di dalam tubuh manusia.

"Cara kerjanya adalah bahwa remdesivir ini menghambat replikasi virus. Jadi mudah-mudahan kalau masuk remdesivir, replikasi virus ini akan dihambat sehingga tidak terjadi keparahan yang lebih lanjut, dan kemudian sistem imun kita akan bisa mengendalikan," katanya.

"Pemberiannya juga diberikan melalui infus. Hari pertama adalah 200 mg, hari berikutnya bisa sampai 5 hari atau 10 hari sebanyak 100 mg saja. Tentu saja mengharapkan bahwa ke depannya remdesivir ini akan memberikan efektivitas yang baik dan juga aman untuk pasien-pasien COVID kita," tambahnya.

Harga Rp 3 juta per dosis 

Vidjongtius menjelaskan Covifor dijual di Indonesia seharga Rp 3 juta per dosis. Dia menjelaskan harga tersebut tergantung dengan volume barang yang diimpor.

"Produk Covifor saat ini masih diimpor oleh PT Amarox (anak perusahaan dari Hetero India) dan faktor harga selalu berbanding lurus dengan jumlah unit atau volume yang ada. Saat ini di tahap awal volume masih kecil," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (02/10).

Pihaknya memperkirakan harga dapat disesuaikan setelah volume barang bertambah lebih banyak dibandingkan yang dipasok pada tahap pertama ini.

"Kalbe memperkirakan setelah volume bertambah maka harga tersebut akan disesuaikan oleh Hetero India selaku produsen," sebutnya.

Tidak dijual bebas

Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 yang didistribusikan oleh PT Kalbe Farma Tbk tidak dijual bebas. Obat  itu hanya dipasok ke rumah sakit sehingga kalangan umum tidak dapat membelinya.

Vidjongtius menjelaskan obat tersebut tidak dijual bebas lantaran izin edarnya untuk penggunaan darurat sehingga harus berada di bawah pengawasan dokter.

"Covifor izin edarnya dengan penggunaan emergensi (Emergency Use Authorization), jadi harus di bawah konsultasi dengan dokter di rumah sakit," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (02/10).

Sementara obat yang beredar bebas memiliki izin yang berbeda. Oleh karena itu remdesivir untuk pasien virus corona tak bisa digunakan sembarangan.

"Jadi sangat berbeda dengan izin edar untuk obat resep yang lain ataupun izin edar untuk obat bebas (OTC)," jelasnya. (Ed: rap/ha)

 

Baca selengkapnya di: DetikNews

Ada Obat COVID-19 Seharga Rp 3 Juta

Obat Corona Kalbe Farma Tak Dijual Bebas, Apa Alasannya?

Obat Corona Rp 3 Juta Dianggap Kemahalan, Kalbe Farma Buka Suara