1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeIndonesia

7 Fakta Penangkapan Karyawan KAI Terduga Teroris di Bekasi

15 Agustus 2023

Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap seorang pria berinisial DE, yang diduga terlibat terorisme. DE diketahui merupakan pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).

https://p.dw.com/p/4V9pu
Indonesien | Anti-Terror Einheit der Polizei Densus 88
Foto: Rumondang N/detikcom

Penangkapan DE oleh Densus 88 dilakukan di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya Bekasi Utara. Polisi pun menemukan puluhan barang bukti yang memperkuat dugaan DE, pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini, terlibat terorisme.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, yang turut mengecek ke lokasi penangkapan, berharap kedepannya masyarakat lebih peka kondisi tetangga di lingkungan sekitarnya.

"Saya mengimbau kepada warga masyarakat harus betul-betul lebih peka dan teliti apabila ada orang-orang baru yang dia kehidupannya tertutup. Itu mesti penuh kita amati," kata Karyoto di Bekasi, Senin (14/8/2023).

"Menjadi kewaspadaan kita bersama, di situ sudah ada senjata api, kita bisa bayangkan banyak sekali peluru tajamnya. Kalau kena pas di daerah tertentu sangat bisa mematikan, mungkin mematikan," sambung Karyoto.

Berikut 7 fakta penangkapan pegawai KAI oleh Densus 88 Antiteror Polri:

1. Aktif Mendukung ISIS di Medsos

DE disebut aktif sebagai pendukung ISIS. Dukungan tersebut disuarakan DE melalui akun media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Propaganda yang dimaksud adalah memberi motivasi untuk jihad. DE disebut menyerukan persatuan untuk melakukan jihad.

"Dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ucap Ramadhan. 

2. Admin Telegram Informasi Teror

DE juga diduga terlibat dalam penggalangan dana. Dia diduga merupakan admin dan pembuat beberapa kanal Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News.

Kanal tersebut berisi informasi terkini teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

DE disebut telah mengunggah poster baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi. Poster itu ditulis dalam bahasa Indonesia dan Arab.

"DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," jelas Ramadhan.

3. Barang Bukti Belasan Pucuk Senjata Berbagai Jenis

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan sebanyak 18 senjata disita dari rumah DE. Namun jumlah tersebut masih dipastikan

"Masih dihitung (jumlah pastinya), 18 (senjata diamankan)," kata Karyoto kepada wartawan di lokasi penggeledehan.

Karyoto mengatakan 18 senjata terdiri atas laras panjang, laras pendek, hingga air gun yang dimodifikasi menjadi senjata api.

"Ini yang sangat berbahaya," sebut dia.

Selain itu, Karyoto mengaku melihat bendera ISIS. "Kalau saya lihat ini ada bendera ISIS," imbuhnya. 

Indonesien | Anti-Terror Einheit der Polizei Densus 88
Foto: Rumondang N/detikcom

4. KAI Angkat Bicara Perihal DE

PT KAI merespons penangkapan pegawainya terkait kasus terorisme. PT KAI menyatakan menghargai proses hukum dan mendukung upaya memberantas terorisme.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya.

Agus mengatakan KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat kasus terorisme.

Dia juga mengatakan KAI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan kerja sama sejak 2018. Perjanjian kerja sama itu juga diperpanjang 24 September 2021 tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme.

5. DE Dikenal Sosok Ramah Tetapi Tertutup

Ketua RT 07 RW 027 Ichwanul Muslimin mengungkap keseharian DE. Ichwanul mengatakan DE kerap berangkat kerja dari pagi dan pulang malam. Ichwanul mengaku jarang berinteraksi dengan DE.

"Kalau keluarganya jarang (berinteraksi). Kalau ada neneknya sering (berinteraksi) cuman sebentar paling kalau mau berangkat kerja aja. Tapi kalau rapat RT datang dia makanya kita nggak nyangka (ditangkap polisi)," jelas dia

Menurut Ichwanul, DE adalah tipikal pribadi yang ramah. Namun ia tak mengenal pribadi DE lebih jauh karena jarang berinteraksi.

"Kalau ngobrol nggak, karena kita interaksinya kalau dia mau berangkat kerja saja. Nggak belum pernah (lihat DE terima tamu), itu dia karena tertutup keluarganya dia pun pulang malam," jelas Ichwanul.

DE memiliki seorang istri dan anak. Icwanul mengatakan istri DE tengah mengandung. Icwanul mengaku kaget ada warganya yang ditangkap polisi karena kasus terorisme.

6. Rumah Ortu DE di Bandung Digeledah

Rumah orang tua terduga teroris inisial DE di kawasan Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, turut digeledah oleh Densus 88 Antiteror. Penggeledahan dilakukan selama dua jam.

"Ada penggeledahan betul dari puku 16.00 WIB sore tadi. Penggeledahan dilakukan dari Polsek Baleendah, terus ada juga dari pusat (Densus 88)," ujar Ketua RT setempat, Idris, kepada awak media.

Idris mengatakan penggeledahan dilakukan di hadapan ibu terduga teroris DE. Menurutnya penggeledehan dilakukan secara tertutup dan hanya didampingi aparat pemerintahan setempat.

Dia lalu melihat polisi menenteng barang bukti yang dikemas di plastik putih dan hitam, dari kediaman orang tua DE.

"Barang buktinya sedikit pakai plastik kayak tabung gitu ya, tabung kayak buat yang dipompa kayak angin. Nggak tahu selebihnya mah ada barang buktinya apa saja," jelasnya

7. DE Tak Bergaul dengan Warga

Sementara itu, Idris mengaku terduga teroris inisial DE jarang bergaul di Baleendah. Pasalnya dia sibuk bekerja di luar Baleendah.

"Kesehatan orangnya jujur aja orangnya baik, cuma kurang bergaul pak di lingkungan RT 02 RW 20, anaknya kurang bersosialisasi. Tapi untuk orang tuanya bagus sekali sosialisasinya. Jarang tinggal di lingkungan BSI, di RT 2 jarang, banyaknya di luar, kerja di luar," kata Idris.

"Iya kurang sosialisasi, agak pendiam. Orangnya simpel, baik tapi yang saya tahu dia nggak gaul," tambahnya.

Menurutnya terduga teroris inisial DE pernah bekerja di salah satu pabrik cokelat di Bandung. Kemudian berpindah pekerjaan ke Bekasi. (pkp)
 

 
Baca selengkapnya di:detiknews

7 Fakta Karyawan KAI Diringkus Densus 88, Senjata dan Amunisi Disita