5 Teknologi yang Bisa Merusak Lingkungan.
Kemajuan teknologi tak selamanya menguntungkan, ada pula yang bisa merugikan, termasuk merusak lingkungan. Apa saja?
Kendaraan
Kendaraan telah membantu mobilitas manusia menjadi lebih mudah dan nyaman. Sayang, kendaraan pribadi disebut telah menyumbang polusi udara 15 persen dan 18 persen untuk truk dan bus. Kondisi ini diperparah dengan cara manusia mengkonsumsi energi untuk kendaraan mereka. Untung, sekarang sudah ada mobil listrik, dan emisi yang dikeluarkannya berbeda dengan kendaraan pada umumnya.
Lampu LED
Keberadaan lampu LED langsung menggeser lampu-lampu tradisional, seperti lampu pijar dan neon. Apalagi lampu jenis ini diyakini hemat energi. Akan tetapi, para ekonom memperingatkan penggunaan lampu ini baru bisa benar-benar hemat energi jika digunakan secara bijak. Artinya, matikan lampu jika tidak ada orang di dalam ruangan. Sebab jika lampu menyala sepanjang hari, tidak ada energi yang dihemat.
Teknologi Bio Energi
Teknologi Bio Energi dengan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (BECCS) adalah sebuah teknologi, dimana pohon dan tanaman dimanfaatkan dalam sistem pembangkit tenaga listrik untuk menyimpan karbon. Akan tetapi, teknologi ini secara tak langsung memproduksi emisi negatif, yang bisa menghapuskan gas CO2 dari atmosfer.
Teknologi komputer
Hukum Moore, yang diterbitkan oleh ilmuan komputer, Gordon Moore, yang juga pendiri Intel, disebut sebagai inovasi teknologi. Sejak generasi processor pertama sampai sekarang sudah banyak perkembangan dari segi bentuk ataupun daya kerjanya. Namun, hukum Moore tidak bisa mengukur berapa kali lipat kegunaan komputer hingga 2029, dibandingkan saat ini, dan apa dampaknya pada lingkungan serta ekonomi
Fusi Nuklir
Fusi nuklir bisa digunakan untuk sebuah solusi energi bersih. Namun fusi nuklir acap diselewengkan dan digunakan untuk membuat senjata nuklir. Sumber : decarboni.se