Indonesia Jadi Tuan Rumah Latihan Perang AL
13 April 2016Ribuan marinir dari lebih 30 negara ambil bagian dalam latihan perang angkatan laut Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) selama empat hari di kawasan perairan padang dan Mentawai.
Latihan perang ini bertujuan meningkatkan kesigapan reaksi tanggap darurat dan memperkuat upaya bantuan kemanusiaan di perairan kawasan Asia Pasifik.
Presiden Joko Widodo hari Selasa (12/04) membuka kegiatan yang diikuti negara-negara di Samudera Pasifik dan Samudra Hindia tersebut, di Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II, Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/4). Latihan tahun ini merupakan latihan angkatan laut multilateral kedua setelah digelar tahun 2014.
"Salah satu perang paling berat adalah perang untuk memenangkan menang adalah kemanusiaan. Dengan demikian operasi militer dalam situasi non-perang tidak bisa diremehkan. Operasi bantuan kemanusiaan khususnya untuk menangani bencana maritim dan SAR, " ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutan saat upacara pembukaan.
Usai pembukaan acara, di pantai Teluk Bayur. Presiden melakukan inspeksi kegiatan International Fleet Review, parade kapal perang dari berbagai negara.
Dorong kerjasama regional
Latihan perang itu diikuti oleh 47 kapal yang terdiri atas 20 kapal dari 16 negara, belasan kapal TNI AL dan belasan kapal dari institusi lain.
Jokowi mengharapkan latihan bersama ini dapat menumbuhkan pemahaman yang sama dalam perlindungan sumber daya alam, kerja sama regional, dan peningkatan sumber daya manusia di bidang maritim.
Pembukaan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 di Teluk Bayur dihadiri pula oleh sejumlah menteri di antaranya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tidak ketinggalan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Laut, Ade Supandi juga mengikuti acara pembukaan latihan bersama tersebut.
Cina juga berpartisipasi dalam latihan ini. Sekitar sebulan lalu kapal patroli Indonesia mencegat sebuah kapal nelayan Cina di dekat Kepulauan Natuna. Cina kembali memprovokasi Indonesia dengan melanggar perbatasan buat membantu kapal nelayannya yang beroperasi ilegal tersebut. Indonesia mengecam. Tapi Beijing membantah dan sebaliknya menuding Indonesia yang berulah.
ap/as(rtrtv/tempo)