100 hari pemerintahan SBY / Pembicaraan RI-GAM
2 Februari 2005Apa yang sudah dicapai dalam 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono? Wajar kalau rakyat menuntut Presiden Yudhoyono mempertanggungjawabkan apa yang pernah dijanjikannya semasa kampanye Pemilu. Sementara pihak di Indonesia menilai belum ada perubahan signifikan selama 100 hari pemerintahan SBY. Namun harus diakui juga bahwa tidak mungkin menghasilkan perubahan dan prestasi dalam waktu 100 hari.
Namun harian Jerman Handelsblatt menilai Susilo Bambang Yudhoyono telah lulus dalam masa percobaan 100 hari dan telah menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin. Kami kutip:
Setelah tiga kali mengalami kegagalan di tahun-tahun sesudah jatuhnya diktator Suharto, Yudhoyono kini harus membuktikan bahwa demokrasi ketiga terbesar di dunia dan negara Muslim terbesar , kini memiliki seorang kepala negara yang mampu menghadapi segala tantangan. Selaku manajer dalam situasi krisis , Presiden Yudhoyono jauh lebih mampu daripada pendahulunya Megawati. SBY mengambil keputusan berani , ketika ia segera membuka propinsi Aceh bagi para relawan dan pasukan asing. Para menterinya akhir pekan lalu setelah dua hari pertemuan dengan Gerakan Aceh Merdeka GAM di Helsinki, juga memutuskan dilanjutkannya perundingan perdamaian, meski gencatan senjata secara formal tidak tercapai. Yudhoyono figur yang ganteng, mempunyai integritas dan kemampuan intelektualitas yang tinggi , dan pekerja ulet. Namun SBY juga dikritik sebagai tokoh peragu ,yang ragu-ragu mengambil keputusan. Dalam menyelesaikan masalah SBY mengutamakan pendekatan dan tidak jarang bereaksi dengan memberi konsesi dan kompromi yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan. Hal itu dapat memperlemah agenda reformasinya, dan Wapres Jusuf Kalla yang punya basis pengalaman politik yang kuat , dapat menjadi rival yang berbahaya.
Di sisi lain, Yudhyono yang meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan presiden langsung pertama , memperoleh mandat kuat bagi reformasi struktur yang dijanjikannya. Namun harian Handelsblatt menulis:
Kini yang diminta bukan kemampuan intelektualitasnya, melainkan tindakannya. Juga di panggung internasional penampilannya baik. Dalam KTT internasional yang membahas krisis bencana di Jakarta baru-baru ini, SBY memanfaatkan kesempatan untuk mengimbau perluasan kerjasama regional di bidang keamanan. Di bawah kepemimpinan SBY , Indonesia dapat meraih kembali posisinya sebagai bangsa kepemimpinan di kawasan ASEAN.
Tema berikutnya: Pertemuan RI-GAM di Helsinki. Pertemuan RI-GAM di Helsinki berakhir tanpa hasil. Namun pihak Indonesia menekankan akan ada pertemuan lanjutan dengan GAM. Meski jadualnya belum dipastikan.
Harian Jerman Süddeutsche Zeitung mengulas:
Martti Ahtisaari , fasilitator pembicaraan RI-GAM terkesan, bahwa GAM yang sejak 30 tahun berjuang untuk kemerdekaanya, menyatakan kesediaannya untuk mempelajari tawaran otonomi khusus. Selama berlangungnya perundingan di Helsinki , pasukan TNI akhir pekan lalu membunuh empat anggota GAM, di antaranya seorang komandan pasukan gerilya. Juru bicara militer seusai insiden itu menyatakan, TNI di Aceh menjalani strategi defensif aktif. Menurut para pengamat , kedua pihak yang bertikai tidak bersedia meletakkan senjata dan menghentikan kekerasan.
Sementara menurut harian Tageszeitung – TAZ masih ada harapan bagi dilanjutkannya pembicaraan antara RI-GAM , meski perundingan di Helsinki berakhir sebelum waktunya ,dan tanpa hasil., dan aksi kekerasan masih terus berlanjut.
Mantan presiden Finlandia Martti Ahtisaari menegaskan, memang tidak ada pernyataan yang konkrit dari kedua pihak, namun juga tidak realistis untuk mengharapkan sesuatu segera setelah pertemuan pertama. Sebab penyelesaian konflik ini merupakan suatu proses, yang namun tidak boleh menjadi proses yang terlalu lama. Sebagai konstruktif dinilainya, bahwa pembicaraan diadakan langsung antara kedua delegasi.Demak Lubis juru bicara delegasi Indonesia mengemukakan kemungkinan pemberian amnesti kepada para anggota GAM, atau,membantu merekda dengan cara lain, setelah menyerah. Sementara Bachtiar Abdullah juru bicara pemerintahan GAM dalam pengasingan di Stockholm menandaskan, tujuan akhir GAM adalah tetap kemerdekaan penuh. Namun tampaknya kedua pihak sedang merintis sesuatu yang positif di masa depan.